Top 3: Temuan Saat 'Kiamat' Bumi Menurut Para Ilmuwan

Bukan sekedar nujum, ternyata kiamat bumi dapat diperkirakan menggunakan taksiran waktu padamnya matahari.

oleh Elin Yunita KristantiAndreas Gerry TuwoAlexander LumbantobingCitra Dewi diperbarui 12 Des 2016, 09:30 WIB
Diterbitkan 12 Des 2016, 09:30 WIB
Milky Way di dekat Teleskop Raksasa di Gurun Atacama
Milky Way di dekat Teleskop Raksasa di Gurun Atacama (ESO)

Liputan6.com, Jakarta - Bukan sekedar ramalan nujum, tapi para ilmuwan telah menemuka petunjuk saat 'kiamat' kembali terjadi di bumi dan hal itu lebih berkaitan dengan matahari yang kemudian 'padam' setelah miliaran tahun menjadi kompor nuklir bagi tata surya. Temuan tersebut paling menarik perhatian pembaca Liputan6.com pada Senin (12/12/2016) pagi.

Kemudian, kabar tentang selamatnya Helio Neto dari kecelakaan penerbangan Avro RJ85 milik Lamia Air juga menyedot perhatian pembaca. Seorang jurnalis mendapatkan temuan tak biasa di antara puing-puing penerbangan nahas 2933 tersebut.

Terakhir, para pembaca kembali menyimak kabar tentang Putri Diana. Kali ini diangkat kisah tentang surat Natal terakhir yang ditulisnya sebelum meninggal dunia pada Maret 1997. Seperti apa isinya?

Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:

 

1. Ilmuwan Temukan Petunjuk Saat 'Kiamat' Terjadi pada Bumi

L2 Puppis ditemukan dalam kondisi terkoyak, yang memberi petunjuk soal nasib Matahari dan kiamat bagi Bumi ( ESO)

Lima miliar tahun dari sekarang, Matahari 'kiamat'. Kiamat. Setelah kehabisan bahan bakar hidrogennya, Sang Surya akan mulai membakar unsur-unsur yang lebih berat dalam inti fusinya.

Saat proses itu terjadi, Matahari akan 'bengkak', ia juga bakal memuntahkan sebagian besar material pembentuknya ke angkasa melalui angin bintang (stellar winds) yang berembus kencang.

Bayangkan, Matahari kemudian akan mengembang sekitar 100 kali lebih besar dari saat ini, menjadi apa yang dikenal sebagai 'raksasa merah'.

Selanjutnya...


2. 'Kekuatan Iman' Selamatkan Pesepak Bola Brasil dari Pesawat Jatuh

Pemain top dunia pun memberikan ucapan belasungkawa untuk tragedi yang dialami oleh klub sepak bola Brasil, Chapecoense. (Foto: washingtonpost.com)

Jurnalis Roberto Cabrini datang ke sebuah lokasi di Medellin, Kolombia, di mana pesawat milik maskapai LaMia Penerbangan 2933 terbaring. Avro RJ85 itu dalam kondisi hancur setelah menabrak sisi pegunungan Cerro Gordo pada 28 November 2016 malam.

Reporter media Brasil, SBT, itu langsung menjalankan tugas jurnalistiknya di antara puing-puing kapal terbang yang nahas dalam perjalanan dari Bandara Santa Cruz-Viru Viru, Bolivia itu.

Namun, matanya menjumpai sebuah benda yang menarik, yang diduga milik salah satu penumpang pesawat. Ternyata, itu adalah Injil atau Alkitab. Saat membukanya, ia menemukan tulisan di balik sampul yang menunjukkan sang pemilik: Helio Neto.

Selanjutnya...


3. Surat Natal Terakhir Putri Diana yang Bikin 'Merinding'

Surat Putri Diana untuk sahabatnya Simon Barnes (RR Auction)

Surat berlogo Kensington Palace bertanggal 21 Desember 1996 ditulis Putri Diana untuk Simon Barnes. Dalam goresan tinta hitam, ia mengucapkan terimakasih atas hadiah Natal yang diberikan oleh temannya itu.

Ditulis di Istana Kensington -- kediaman resminya sejak 1981 -- dalam surat itu Diana mengaku tersentuh atas pemberian tersebut. Barnes memberikan buku The Celestine Prophecy karya James Redfield, yang jadi bestseller pada 1996.

Namun, inilah yang ditulis Diana, "Aku belum membaca 'The Celestial Prophecy' dan aku berharap kau mengingatkanku tentang buku itu," tulis dia, seperti dikutip dari situs International Business Times, Minggu 11 Desember 2016.

Selanjutnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya