Batu Berharga Rubi dan Safir Menyelimuti Planet Ini?

Planet di luar tata surya bernama HAT-P-7b memiliki awan yang diduga terbuat dari rubi dan safir.

oleh Citra Dewi diperbarui 14 Des 2016, 18:12 WIB
Diterbitkan 14 Des 2016, 18:12 WIB
Ilustrasi HAT-P-7b
Ilustrasi HAT-P-7b (University of Warwick)

Liputan6.com, Coventry - Sebuah eksoplanet--planet di luar tata surya kita-- berukuran besar bernama HAT-P-7b, memiliki awan yang diduga terbuat dari rubi dan safir.

Peneliti dari University of Warwick di Inggris mengatakan, hal itu ditemukan ketika mereka mengamati pola cuaca planet HAT-P-7b yang berjarak 1.000 tahun cahaya dari Bumi.

Menurut peneliti, itu merupakan kali pertama pola cuaca eskoplanet gas raksasa ditemukan. Mereka juga mengatakan, telah memantau awan dengan visual menakjubkan yang kemungkinan terbuat dari korundum, mineral yang ditemukan di batu rubi dan safir.

Meski diselimuti oleh batu mulia, HAT-P-7b bukanlah tempat yang nyaman untuk ditinggali. Planet itu memiliki sistem cuaca esktrem, badai yang kerap menerjang, dan suhu mencapai 2.500 derajat Celcius.

Menurut penelitian yang dimuat dalam Nature Astronomy, HAT-P-7b memiliki pasang surut terkunci, yakni satu sisi selalu menghadap ke bintang tempatnya mengorbit sehingga membuat sisi lainnya selalu dingin.

Dikutip dari VOA, Rabu (12/14/2016), peneliti mampu melihat sebuah pancaran di dekat khatulistiwa dengan kecepatan angin dramatis berbeda-beda yang mendorong sejumlah besar awan di seluruh planet.

"Dengan menggunakan satelit Kepler milik NASA, kami mampu mempelajari cahaya yang dipantulkan dari atmosfer HAT-P-7b, dan menemukan bahwa atmosfer itu berubah dari waktu ke waktu," ujar David Armstrong di Astrophysics Group Warwick.

"Hasil ini menunjukkan bahwa angin kencang berputar di planet, mengangkut awan dari sisi gelap ke sisi terang. Angin mengubah kecepatan secara dramatis, yang menciptakan pembentukan awan besar lalu kemudian menghilang. Ini adalah deteksi pertama cuaca di sebuah planet gas raksasa di luar tata surya kita," imbuh Armstrong.

HAT-P-7b pertama kali ditemukan pada 2008. Planet tersebut 500 kali lebih besar dari Bumi dan 40 persen lebih besar dari Yupiter, di mana bintang tempatnya mengorbit berukuran dua kali lebih besar dari Matahari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya