Polisi Nigeria Sita 2,5 Ton Beras 'Lengket', dari Plastik?

Beras diduga dari plastik yang ditemukan di Nigeria itu sangat lengket setelah direbus.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Des 2016, 14:20 WIB
Diterbitkan 22 Des 2016, 14:20 WIB
Beras plastik yang disita di Nigeria. (BBC)
Beras plastik yang disita di Nigeria. (BBC)

Liputan6.com, Lagos - Fenomena beras plastik ternyata tak hanya terjadi di Asia, tapi juga Nigeria. Negara tersebut dilaporkan menyita 2,5 ton jenis beras plastik yang diselundupkan oleh seorang pengusaha. Demikian menurut informasi dari layanan bea cukai.

"Beras palsu itu dimaksudkan untuk dijual di pasar selama perayaan Natal," Kepala Bea Cukai Lagos Haruna Mamudu seperti dikutip dari BBC, Kamis (22/12/2016).

Mamudu menuturkan, beras itu sangat lengket setelah direbus dan "hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi" jika orang memakannya.

Tak disebutkan secara rinci dari mana karung beras plastik yang disita itu berasal. Tapi jenis yang terbuat dari biji plastik pernah ditemukan di China tahun lalu.

Nasi adalah makanan pokok yang paling populer di Nigeria, sehingga banyak warga kerap membeli beras.

Wartawan BBC, Peter Okwoche mengatakan itu adalah satu-satunya bahan makanan yang melintasi jalur budaya dan etnis di seluruh negeri.

Siapa pun yang membuat beras palsu ini melakukan pekerjaan yang sangat baik. Pada kesan pertama, penampakan berasnya menipu. Ketika dipegang pun tak ada perbedaannya dengan aslinya.

Tapi ketika dicium, samar-samar ada bau kimia. Petugas bea cukai mengatakan mereka memasaknya dan menemukan hasilnya terlalu lengket. Dari situlah diketahui bahwa itu bukan beras biasa.

Pihak bea cukai sejauh ini sudah mengirim sampel beras plastik ke laboratorium, untuk menentukan material pembuatnya. Mereka juga memperingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi bahan makanan misterius seperti itu karena bisa membahayakan kesehatan.

Sejauh ini 102 karung -- masing-masing berisi 25 kg-- beras plastik diamankan pihak berwenang. Sementara penyelidikan untuk menetapkan berapa banyak beras selundupan itu sudah dijual tengah dilakukan.

"Penyabotase ekonomi melihat musim Natal sebagai periode puncak untuk tindakan kejahatan ilegal mereka," tegas pejabat bea cukai.

Mamudu tak menjelaskan bagaimana beras plastik itu dibuat, tapi ia mengatakan barang yang beredar menggunakan merek dagang "Best Tomato Rice".

Skandal makanan palsu jarang terjadi di Nigeria, jika dibandingkan dengan negara-negara seperti China. Namun skandal besar di sana adalah obat farmasi palsu yang kerap menelan korban jiwa setiap tahunnya.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya