Presiden Filipina Duterte Ancam Lempar Koruptor dari Helikopter

Duterte mengatakan pernah melakukan hal serupa kepada seorang pelaku penculikan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 28 Des 2016, 15:23 WIB
Diterbitkan 28 Des 2016, 15:23 WIB
Presiden Rodrigo Duterte Hadapi Ancaman Pemakzulan
Presiden Rodrigo Duterte Hadapi Ancaman Pemakzulan (Reuters)

Liputan6.com, Manila - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menyampaikan pengakuan mengejutkan. Ia menyatakan pernah melempar seorang pelaku penculikan dari sebuah helikopter yang sedang terbang.

Hal ini, dilakukan kala Duterte menjabat Walikota Davao. Jabatan tersebut dipegang pria yang akrab dipanggil Digong itu selama kurang lebih satu dekade.

Menurut Duterte, ia tak segan-segan mengulagi hal itu jika ditemukan masih ada pejabat di Filipina melakukan tindakan korupsi.

"Jika kalian korupsi, aku akan menjemputmu dengan helikopter, lalu aku akan melemparmu keluar saat kita menuju Manila," ucap Duterte, seperti dikutip dari Philstar, Rabu (28/12/2016).

"Saya sudah pernah melakukam itu, kenapa tidak saya melakukannya lagi," tegasnya.

Menurut Duterte, kampanye anti-korupsinya, akan ia lakukan sama seperti dirinya menjalankan aksi memberantas narkoba. Bahkan, selama enam tahun masa pemerintahannya, pemberantasan korupsi jadi prioritas utamanya.

Sebelumnya, Duterte mengaku membunuh 3 orang pelaku penculikan dengan cara melempar para pelaku dari helikopter. Kejadian tersebut ia lakukan pada 1988.

Ketika itu, ia menegaskan, pelaku penculikan tetap mengeksekusi sanderanya, kendati orang tua korban sudah membayar tebusan dalam jumlah besar.

Duterte pun dituduh pernah melakukan hal serupa kepada seorang bandar narkotika. Namun, Orang Nomor Satu di Filipina itu tak pernah mengakui tuduhan tersebut.

Selama memerintah Filipina, Duterte mendapat kritikan tajam dari kelompok pegiat HAM dunia. Beberapa kebijakan seperti tembak mati langsung pengedar narkoba dinilai melanggar hak asasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya