Liputan6.com, Manila - Biasanya Presiden Filipina, Rodrigo Duterte kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial. Beberapa omongannya kerap kali mengandung kata kasar.
Namun, sikapnya itu tak dapat diartikan Duterte tidak punya sisi humanis dan religius. Pada Januari ini, orang Nomor Satu di Filipina mendeklarasikan bulan tersebut sebagai bulan Injil nasional.
Baca Juga
Bukan cuma di 2017, ia memutuskan setiap pekan terakhir Januari tiap tahunnya adalah bulan injil nasional Filipina.
Advertisement
"Ini merupakan pengakuan sifat alami religiusitas warga Filipina dan ini akan meningkatkan dampak agama bagi kehidupan bermasyarakat," sebut Duterte seperti dikutip dari Inquirer, Senin (9/1/2016).
[bacajuga:Baca Juga](2821129 2793506Â 2788821)
Dia menambahkan, bulan Injil nasional merupakan mandat konsistusi 1987. Dituliskan, pemerintah harus mempromosikan nilai kesusilaan dan spiritualitas kepada seluruh warganya demi menciptakan peningkatan moralitas.
Duterte meyakini, kitab suci punya dampak mendalam bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejarah pun sudah membuktikannya.
Pernyataan Duterte kali ini, berbada dengan omongan yang pernah dilontarkan sebelumnya mengenai kehidupan beragama. Dulu, ia pernah menyatakan masyarakat [Filipina]( 2788821 "") tidak harus percaya pada agama.
Duterte jadi sorotan dunia saat 2015 menghina pemimpin umat katolik dunia Paus Fransiskus dengan kalimat tidak pantas.