Duterte Berharap Rusia Menjadi Sekutu dan Pelindung Filipina

Setelah merapat ke China, kini Duterte berharap agar Rusia menjadi sekutu dan pelindung Filipina.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 08 Jan 2017, 13:48 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2017, 13:48 WIB
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (Reuters)

Liputan6.com, Manila - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte berharap, Rusia dapat menjadi sekutu dan pelindung negaranya. Pernyataan tersebut disampaikannya ketika tengah mengunjungi salah satu dari dua kapal perang Rusia yang berada selama empat hari di Manila.

Duterte menyampaikan hal tersebut sehari setelah Dubes Rusia, Igor Khovaev mengatakan, negaranya siap untuk memasok senjata canggih ke Filipina. Tak hanya itu, Negeri Beruang Merah juga menyatakan komitmennya untuk menjadi teman dekat Filipina.

"Kami menyambut teman kami, Rusia. Kapan pun Anda ingin berlabuh di sini untuk keperluan apa pun, baik sekadar bermain, untuk mengisi persediaan atau mungkin menjadi sekutu untuk melindungi kami," kata Duterte sembari bersalaman dengan Laksamana Eduard Mikhailov, kepala armada kapal perang Rusia seperti dilansir Reuters, Minggu, (8/1/2016).

"Saya harap, Anda akan lebih sering datang dengan lebih banyak kapal lagi," ujarnya seperti dikutip dari Inquirer.net.

Duterte telah membuat hubungan Filipina dengan sekutu lamanya, Amerika Serikat (AS) jatuh dalam jurang ketidakpastian. Sebaliknya, pemimpin yang akrab disapa Digong itu memutuskan untuk merapat ke 'musuh' Negeri Paman Sam, China dan Rusia.

Presiden Filipina itu dikabarkan akan berkunjung ke Moskow pada April mendatang. Dan kunjungan kapal-kapal perang Rusia ke Manila merupakan kontak pertama antar angkatan laut kedua negara.

Bulan lalu, Duterte mengutus Menlu dan Menhan Filipina ke Moskow untuk mendiskusikan perjanjian jual beli senjata. Langkah ini diambil setelah seorang senator AS mengatakan akan memblokir penjualan 26.000 senapan serbu ke Filipina karena keprihatinan tentang korban tewas akibat perang narkoba yang diluncurkan Duterte.

Mikhailov menegaskan, pihaknya ingin mengadakan latihan maritim dengan Filipina demi membantu memerangi terorisme dan pembajakan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya