4 Hewan Ini Terbukti Bisa Memicu Kecelakaan Pesawat

Tak hanya ular yang bikin panik di tengah penerbangan. Seekor buaya bahkan mampu menjatuhkan sebuah pesawat.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 10 Jan 2017, 18:40 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2017, 18:40 WIB
Ular Bergelantungan di Atas Kabin, Pesawat Ini Mendarat Darurat
Dalam video berdurasi 16 detik yang diupload ke Twiiter memperlihatkan seekor ular berwarna hijau bergelantungan di atas bagasi penumpang.

Liputan6.com, Jakarta - Seekor ular membatalkan penerbangan maskapai Emirates dengan nomor penerbangan EK0863 dari Oman ke Dubai.

Ular tersebut ditemukan oleh petugas bagasi di kargo, sebelum para penumpang menaiki pesawat.

Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, pesawat sempat diperiksa sebelum akhirnya diizinkan terbang. Beberapa jam kemudian, burung besi itu pun mendarat dengan selamat di tempat tujuan.

Ini bukan kali pertama terjadi penemuan ular di pesawat. Pada November tahun lalu, penumpang sebuah maskapai domestik di Meksiko dibuat panik dengan kemunculan ular yang turun dari kompartemen di atas kepala penumpang.

Pada tahun 2013 lalu, sebuah ular piton ditemukan berada di sayap pesawat dengan rute penerbangan Cairns menuju Port Moresby, Papua Nugini.

Tak hanya ular yang keberadaannya bisa mengganggu sebuah penerbangan. Sejumlah hewan lain juga pernah menimbulkan gangguan bahkan memicu kecelakaan maut dalam pesawat. Berikut di antaranya, seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Selasa (10/1/2017).

1. Buaya

Ada sejumlah alasan mengapa penerbangan Filair pada 25 Agustus 2010 di Kongo berakhir celaka.

Laporan menyebut, kecelakaan dipicu kepanikan yang terjadi akibat buaya selundupan yang lepas dari tas olahraga besar yang dibawa salah satu penumpang.

Kala itu pesawat dalam penerbangan dari Kota Kinshasa ke bandara di Bandundu.

Sontak, penumpang yang berada dalam pesawat kaget. Pramugari yang pertama kali melihat hewan itu langsung lari ke bagian kokpit dan diikuti semua penumpang pesawat -- demikian menurut satu-satunya korban yang selamat.

Tak ayal, pesawat yang tak seberapa besar itu pun oleng. Pilot Chris Wilson (39) dan Danny Philemotte (62) mati-matian mengendalikan beban pesawat yang tak seimbang. Namun, usaha mereka gagal.

Pesawat buatan Ceko L-410 Mari Turbolet itu akhirnya jatuh dan menghantam rumah yang dalam kondisi kosong, yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari tujuan.

Kopilot, Chris Wilson (39) dan pilot Danny Philemotte tewas seketika bersama 17 orang lainnya saat pesawat jatuh. Total 19 orang tewas kala itu. 

Penyelidik kecelakaan pesawat, asisten koroner David Dooley membaca surat elektronik dari ayah Chris Wilson, Rob pada pejabat Kongo terkait dugaan buaya di dalam penerbangan.

Pesawat di Kongo jatuh gara-gara buaya (Mirror)

"Ada video yang diduga menunjukkan buaya dibawa keluar dari pesawat," demikian tertera dalam surat itu.

Mengutip keterangan saksi mata, Rob Wilson menulis, binatang buas itu membuat salah satu pramugari ketakutan dan berlari ke arah kokpit. Langkahnya itu diikuti penumpang lain.

"Perubahan berat yang dipicu kepanikan berdampak pada pesawat dan membuatnya jatuh."

Ironisnya, buaya yang menyebabkan kecelakaan malah selamat. Tapi, akhirnya dibunuh juga oleh regu penyelamat

2. Serangan Tawon

Gerombolan lebah memaksa pesawat milik maskapai Allegiant mendarat darurat pada April 2014.

Seperti dikutip dari Duluth News Tribune, Allegiant Air Penerbangan 448 baru saja meninggalkan Las Vegas menuju Dulut ketika menabrak segerombolan tawon. Ada sekitar 160 penumpang di dalam pesawat itu.

Insiden itu membuat lebah-lebah menutupi kaca depan kokpit dan kemudian mulai tersedot di mesin. Sejumlah penumpang mengaku mencium bau seperti sulfur. Kepanikan pun terjadi.

Ilustrasi maskapai Allegiant (Wikipedia)

Tak lama kemudian pilot memutuskan untuk kembali. Beberapa penumpang menyangka pilot sedang bercanda saat mengatakan, keputusan tersebut disebabkan ulah para lebah.

"Tak pernah terjadi sebelumnya. Kami menabrak ribuan tawon," kata salah satu penumpang, Misty Newman.

"Ketika kami mendarat pemadam kebakaran dan polisi telah menanti di landasan," tambah dia.

3. Anjing

Pada 2009, pesawat Express Air jenis Dornier 328 mengalami kecelakaan di Bandara Tanah Merah, Kabupaten Digul, Papua.

Gara-garanya, kapal terbang tersebut terpaksa berbelok ke parit saat pendaratan, menghindari anjing yang berlari ke landasan.

Baling-baling kanan pesawat patah akibat menghantam tanah. Sementara, roda depan dan kanan patah karena terperosok di pinggir landasan. Sayap kanan pun mengalami kerusakan cukup parah.

Awak pesawat dan penumpang yang berjumlah 30 orang pun cepat-cepat melarikan diri dari pesawat yang rusak.

Anjing di landasan memicu kecelakaan pesawat di Papua

Anjing yang berkeliaran di dalam pesawat bahkan pernah memicu kecelakaan maut.

Pada 1976, pemilik anjing German Shepherd meninggalkan hewan peliharaannya tanpa pengaman saat terbang dengan pesawat milik maskapai Grand Canyon Air Penerbangan 32-40443.

Ilustrasi anjing German Shepherd (Wikipedia)

Selama penerbangan di Denver, anjing tersebut kemudian memasuki kokpit.

Ulah hewan tersebut membuat pesawat celaka jelang pendaratan. Tragisnya, tiga orang tewas karenanya.

4. Burung Bangkai

Adegan 'berdarah' terjadi dalam penerbangan sebuah pesawat pribadi tahun lalu, ketika burung bangkai menabrak kaca depan kapal terbang tersebut.

Insiden terjadi saat pesawat lepas landas dari Bandara Marechal Cunha Machado di Sao Luis, Brasil pada Juli 2016 lalu.

Kerasnya hantaman badan burung bangkai memecahkan jendela, membuat sejumlah orang di dalam pesawat terciprat darah bercampur bulu.

Akibat lubang di jendela kokpit, pesawat terpaksa melakukan pendaratan darurat.

Sementara, atap persawat dipenuhi bagian-bagian burung bangkai. Sang kapten terlihat shock bukan kepalang.

Ia berusaha menyeka bagian tubuh burung bangkai itu yang menempel di tubuhnya.

Pesawat celaka gara-gara tabrakan burung bangkai

Peristiwa serupa terjadi di Spanyol dan makan korban jiwa. 

Aparat Spanyol mengatakan, tiga warga negara Prancis tewas saat pesawat kecil yang mereka tumpangi bertabrakan dengan burung bangkai pada Mei 2016.

Dalam pernyataannya, pemerintah regional Navarra mengatakan, dua pria dan satu wanita meninggal ketika pesawat yang mereka naiki menukik ke celah antara dua rumah di Arbizu.

Saksi mata menyebut, pesawat nahas itu menabrak burung bangkai sebelum kecelakaan terjadi.

Kapal terbang itu terbang dari Coimbra di Portugal ke Dax di Prancis selatan.

Meski tak ada korban jiwa dan luka, sejumlah warga mendapat perawatan karena mengalami shock.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya