Liputan6.com, Washington, DC - Dalam hitungan jam, Barack Obama akan pensiun sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Ia sudah menyampaikan pidato terakhir dari Chicago, melakukan konferensi pers terakhir di Gedung Putih, dan kini gilirannya melayangkan surat terbuka yang ditujukan kepada seluruh rakyat Amerika.
Sebagai pembuka suratnya, Obama menjelaskan tradisi lama, yakni presiden yang segera lengser akan meninggalkan secarik surat perpisahan kepada presiden terpilih. Kelak, surat tersebut akan diletakkan di ruang Oval Office.
Baca Juga
"Surat tersebut dimaksudkan untuk membagi pengalaman, pelajaran, sedikit nasihat yang mungkin dapat membantu penerus kami menjalankan tanggung jawab besar seiring dengan jabatan tertinggi di negara kita dan kepemimpinan di dunia yang bebas," tulis Obama dalam surat tersebut seperti dikutip dari Time, Jumat, (20/1/2017).
Advertisement
Obama melanjutkan, sebelum meninggalkan surat kepada penerusnya, Donald Trump, ia ingin menyampaikan terima kasih yang terakhir kalinya kepada seluruh rakyat AS.
"Karena semua yang saya pelajari, saya dapatkan dari Anda. Anda membuat saya menjadi presiden dan manusia yang lebih baik," tegasnya.
Dalam surat itu, Obama juga menuliskan, sepanjang 8 tahun rakyat AS telah menjadi sumber kebaikan, kegigihan, dan harapan yang memberikannya kekuatan.
"Saya telah melihat bagaimana para tetangga dan komunitas saling menjaga satu sama lain selama krisis ekonomi terburuk dalam kehidupan kita. Saya turut berduka bersama korban yang mencari jawaban dan akhirnya menemukannya di gereja di Charleston," tulis suami dari Michelle Obama itu.
Ia juga menyampaikan rasa bangganya terhadap para lulusan muda dan anggota baru di militer AS. Perhatian juga diungkapkannya kepada para ilmuwan yang disebutnya telah membantu pria lumpuh kembali mendapat indera perasanya dan menolong tentara yang terluka untuk bisa berjalan kembali.
"Saya telah melihat bagaimana rakyat Amerika yang hidupnya diselamatkan karena akhirnya mereka memiliki akses ke layanan kesehatan dan keluarga-keluarga yang hidupnya berubah karena pernikahan mereka diakui kesetaraannya," jelasnya.
Ayah dari Malia dan Sasha itu juga menekankan, generasi muda AS melalui tindakan dan kemurahan hati mereka telah mengingatkan kewajiban untuk mempedulikan pengungsi atau pekerja untuk perdamaian. Dan lebih dari itu, membantu sesama manusia.
"Saya pernah melihat Anda, seluruh rakyat Amerika, dalam martabat, kegigihan, humor, dan kebaikan. Dan melalui perilaku sehari-hari sebagai warga negara, saya melihat masa depan kita terbuka," tulis Obama.
"Kita semua, terlepas dari apa pun partainya, kini harus melibatkan diri, bekerja sebagai warga negara. Bukan hanya ketika ada pemilu, bukan hanya ketika kepentingan sendiri dipertaruhkan, melainkan di sepanjang umur kita," ia menambahkan.
Jelang penutupan surat tersebut, Obama menekankan, ia akan selalu ada bersama dengan rakyat Amerika, dalam setiap langkah.
"Dan ketika kemajuan terasa lambat, ingatlah: Amerika bukan proyek satu orang. Kata yang paling kuat dalam demokrasi di sini adalah 'Kita'. 'Kita adalah bangsa.' 'Kita akan berhasil'. Ya, kita bisa," tutup Obama.