Liputan6.com, Washington - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, direncanakan mengunjungi markas CIA. Kunjungan itu akan menjadi kegiatan pertama Trump setelah resmi menjadi presiden di Negeri Paman Sam.
"Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk melantik Mike Pompeo sebagai Kepala Badan Intelijen baru," sebut keterangan salah seorang pejabat Senior Intelijen AS, seperti dilansir Independent, pada Jumat (20/1/2017).
Kendati sudah direncanakan, kunjungan ini bisa jadi batal. Pasalnya, pelantikan Pompeo terlebih dulu harus menerima konfirmasi dari senat.
Advertisement
Belum dapat diketahui, apakah Senat AS dapat menyelesaikan persetujuan pengangkatan Pompeo sebelum pelantikan Trump atau tidak.
Baca Juga
Pemilihan CIA sebagai tempat pertama yang akan dikunjungi, mendapat sorotan tajam. Sebab, Trump kerap mengkritik CIA baik ketika sebelum atau sesudah memenangi pemilu.
Miliarder nyentrik ini sempat menuding CIA membocorkan data terkait tuduhan keterlibatan Rusia dalam pemilu AS ke sejumlah media.
Tuduhan Trump dibalas mantan Direktur CIA John Brennan. Dia menyebut Trump tidak memikirkan dampak komentarnya.
"Trump harus sadar dia tidak punya pemahanan tentang apa yang sebenarnya sudah terjadi," jelas Brennan.
Sementara itu, pengangkatan Pompeo diperkirakan berjalan alot. Prediksi itu disampaikan salah Senator Partai Demokrat, Chuck Schumer.
"Ada banyak anggota senat yang sudah membuat pernyataan untuk mengajukan beberapa pertanyaan terhadap Pompeo," jelas Schumer.