Kanselir Jerman: Islam Bukan Sumber Terorisme

Merkel termasuk pihak yang kritis menanggapi kebijakan anti-imigran muslim Trump. Di depan Wapres AS, ia menyindir isu itu.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 20 Feb 2017, 08:15 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2017, 08:15 WIB
Wapres AS Mike Pence bersalaman dengan Kanselir Jerman Angela Merkel
Wapres AS Mike Pence bersalaman dengan Kanselir Jerman Angela Merkel (AP)

Liputan6.com, Berlin - Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan, Islam bukanlah sumber terorisme dan ia mengajak seluruh negara-negara mayoritas muslim untuk bekerja sama dalam perang melawan praktik tindakan teror tersebut.

Merkel, yang telah bersikap kritis atas kebijakan anti-imigran muslim Presiden Donald Trump menyampaikan pernyataannya tersebut dalam Konferensi Keamanan Munich pada Sabtu waktu setempat. Salah satu pemimpin dunia yang hadir dalam ajang tersebut adalah Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence.

"Menurut saya, negara-negara (negara-negara mayoritas muslim) tersebut, pertama-tama harus memberikan kontribusi. Karena hanya dengan cara ini kita akan mampu meyakinkan orang, bahwa Islam bukanlah sumber terorisme," terang Merkel seperti dilansir Al Jazeera, Minggu, (19/2/2017).

"Saya berharap otoritas keagamaan Islam dapat menemukan bahasa yang tepat demi menarik batas Islam yang damai dari terorisme yang dilakukan atas nama Islam. Kami selaku non-muslim tidak bisa melakukannya, ini harus dilakukan oleh ulama dan penguasa (di negara-negara mayoritas muslim)," tambah Merkel.

Dalam kesempatan tersebut, politisi perempuan berusia 62 tahun itu juga menyinggung hubungan Eropa dengan Rusia yang digambarkannya tetap menantang. Namun ia menggaris bawahi, penting untuk bekerja sama dengan Moskow demi memerangi ISIS dan kelompok ekstremis serupa.

Merkel juga menekankan perlunya melestarikan dan memperkuat struktur sejumlah organisasi multilateral seperti Uni Eropa, NATO, dan PBB. Pernyataannya tersebut datang di tengah kekhawatiran, pemerintahan Trump mungkin tidak terlalu berminat bekerja sama dalam forum multilateral.

Hal tersebut tercermin dalam sejumlah pernyataan kontroversial Trump. Presiden AS itu pernah mengatakan, NATO sudah "usang" dan pada kesempatan berbeda ia mendukung keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

"Bertindak bersama-sama memperkuat setiap pihak. Struktur kerja sama multilateral di banyak tempat tidak cukup efisien. Saya sangat yakin bahwa hal tersebut layak diperjuangkan," ungkap Merkel.

AS Yakinkan NATO

Konferesi Keamanan Munich di Jerman merupakan panggung internasional perdana bagi Wapres Pence. Di sana, ia menjamin bahwa pemerintahan Trump akan mendukung NATO dan komitmen tersebut tidak seharusnya diragukan.

"Presiden meminta saya untuk datang ke sini demi menyampaikan pesan, sebuah jaminan--AS akan mendukung kuat NATO dan kami akan memegang komitmen kami demi aliansi transatlantik ini. Jangan ada seorang pun yang meragukan komitmen kami," demikian pernyataan Pence.

Mereka yang menghadiri konferensi tersebut dinilai banyak yang ingin mendengar Pence menjelaskan arah kebijakan luar negeri AS di tengah berbagai spekulasi liar.

Merujuk pada fakta bahwa Kanselir Merkel secara langsung menyinggung sejumlah isu keamanan seperti ISIS dan Boko Haram, maka ada kepentingan mendesak bagi para pemimpin untuk menyelesaikan persoalan tersebut--sesuatu yang tidak secara terbuka dilontarkan oleh Pence.

Pence dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan sejumlah pemimpin negara Baltik seperti Estonia, Latvia, dan Lithuania serta Presiden Ukraina Petro Poroshenko. Negara-negara tersebut kini tengah menghadapi ancaman agresi Rusia. Selain itu, Pence juga dilaporkan akan melakukan pertemuan dengan PM Turki Binali Yildirim.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya