Air Bersih Langka, Pemerintah Afrika Didesak Tambah Dana

Air bersih tersedia untuk kurang dari 50 persen populasi di sub-Sahara Afrika.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 24 Mar 2017, 07:48 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 07:48 WIB
Air bersih.
Air bersih.

Liputan6.com, New Delhi - Hampir sepertiga orang di sub-Sahara Afrika tidak memiliki akses ke air minum. Karenanya, Dewan Air Dunia hari Rabu 22 Maret 2017 mendesak pemerintah menganggarkan dana yang cukup bagi proyek-proyek untuk membuat air bersih tersedia secara luas.

"Kita perlu komitmen pada tingkat tertinggi," ujar ketua Dewan Air Dunia, Benedito Braga, dalam pernyataan menandai Hari Air Sedunia seperti dikutip dari VOA News, Jumat (23/3/2017).

Penyataan itu juga menyebutkan bahwa Afrika dan Asia paling terimbas kelangkaan air bersih, dengan Papua Nugini, Guinea Equatorial dan Angola. Air bersih tersedia untuk kurang dari 50 persen populasi mereka.

Secara global menurut Organisasi Kesehatan Sedunia, setidaknya 1,8 miliar orang menggunakan sumber air minum yang tercemar kotoran manusia, dan separuh populasi dunia akan tinggal di daerah-daerah yang langka air pada tahun 2025.

Masalah air sangat serius di sub-Sahara Afrika, di mana 32 persen orang tidak memiliki akses ke air bersih dan tempat tinggal sebagian orang termiskin di dunia.

Penyakit akibat air tercemar, seperti kolera, umum di sana. Populasi Afrika juga tumbuh dengan cepat, sehingga semakin mendesak tersedianya sumber-sumber air bersih.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya