Liputan6.com, Madrid - Seorang pakar supranatural yang sempat populer kala berhasil meramalkan Donald Trump benar-benar menjadi Presiden AS, kembali membuat ramalan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad akan terbunuh pada 13 Mei 2017.
Horacio Villegas, sang peramal, menjelaskan bahwa perkiraan waktu kematian Assad, juga merupakan salah satu tanggal yang menandakan meletusnya Perang Dunia III.
Baca Juga
Tanggal tersebut dipilih Villegas karena bertepatan dengan sebuah klaim tentang "kunjungan" Bunda Maria ke Desa Fatima, Portugal, pada tanggal yang sama 100 tahun lalu. Kunjungan itu disaksikan oleh seorang bocah di Fatima yang kemudian mengabarkannya ke Paus di Vatikan.
Advertisement
Sang ahli nujum menjelaskan bahwa penyebab tersulutnya perang dimulai dari serangan 'false flag' (serangan manipulasi) yang diinisiasi pertama kali oleh Korea Utara atau Suriah.
Dan, menurut Villegas, serangan senjata kimia di Idlib, Suriah pada awal April 2017 lalu merupakan salah satu pertanda yang menjadi nyata.
"Rusia tengah bersiap untuk terjun ke Suriah, dan China akan siaga untuk terlibat ke Korea Utara," kata Villegas , seperti yang dikutip dari Express.co.uk, (27/4/2017).
Tak hanya 'fenomena' kunjungan Bunda Maria 100 tahun lalu di Desa Fatima, prediksi yang dibuat oleh Villegas juga dipengaruhi oleh ramalan dari Nostradamus, ahli nujum Prancis yang dulu pernah memublikasikan sebuah analisis tentang kejadian di masa mendatang.
"Mabus akan segera mati dan diikuti oleh sejumlah hewan dan manusia jahat, yang akan mendendam. Seratus orang kelaparan, kemiskinan, dan komet akan melintas," ujar Villegas mengutip salah satu tulisan Nostradamus.
Menurut sang pakar supranatural, 'Mabus' pada manuskrip Nostradamus dapat merujuk pada Presiden Bashar al-Assad.
Villegas yakin, ramalan kematian Assad mulai menguat setelah sejumlah pemimpin negara berencana untuk melengserkan sang presiden Suriah dari kursi kepresidenannya.
"Jika Assad dibom dan terbunuh, maka ramalan itu akan terpenuhi," tutup Villegas.