Remaja 17 Tahun Berhasil Terbang Solo Kelilingi Benua Australia

Setelah sebelumnya berangkat dari Hobart, kini Oliver O'Halloran kembali dengan selamat setelah berhasil terbang mengelilingi Australia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Jun 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2017, 14:30 WIB
Oliver O'Halloran pilot muda berusia 17 tahun asal Tasmania Australia (Facebook.com/Solo17 - Oliver O'Halloran)
Oliver O'Halloran pilot muda berusia 17 tahun asal Tasmania Australia (Facebook.com/Solo17 - Oliver O'Halloran)

Liputan6.com, Tasmania - Oliver O'Halloran remaja berusia 17 tahun asal Tasmania akhirnya dapat mewujudkan ambisinya untuk menerbangkan pesawat mengelilingi Negeri Kanguru seorang diri.

Rencana yang sudah ia persiapkan jauh-jauh hari ini akhirnya kesampaian setelah dirinya tiba dengan selamat di kota Hobart Australia.

Dikutip dari laman ABC News Selasa (6/6/2017), ia berhasil terbang mengelilingi Australia seorang diri tanpa bantuan orang dewasa. Oliver tiba di Hobart pada Sabtu 3 Juni 2017 lalu setelah melakukan penerbangan selama 20 hari dengan jarak tempuh sekitar 15.000 kilometer menggunakan pesawat bermesin tunggal.

Keluarga dan teman-teman Oliver menyambut kedatangannya dengan suka cita. Tepuk tangan dan sorak sorai menyertai langkah siswa sekolah menengah atas tersebut.

Dengan rasa bahagia Oliver langsung menghampiri dan memeluk ibu dan adiknya.

"Senang rasanya bisa kembali, saya sangat merindukan keluarga saya," ujar Oliver.

"Pastinya penerbangan ini memberikan sensasi yang nyata bagi saya, tetapi lebih menakjubkan rasanya ketika melihat dukungan dari orang-orang sejak awal," tambahnya.

Demi mendapat rekor tersebut, Oliver terbang berlawanan arah jarum jam di sepanjang garis pantai Australia. Oliver harus lepas landas dari Cambridge Hobart kemudian berhenti di Launceston.

Tak hanya itu, ia juga berhenti di beberapa titik seperti Merimbula, Coffs Harbour, Gold Cost, Rockhampton, Cairsn, Normanton, Darwin, Broome, Karratha/Port Hedland, Geraldton, Jandakot, Esperance, Ceduna, Parafield, dan Devonport, sebelum akhirnya mendarat kembali di bandara Cambridge Hobart.

Sepanjang perjalanan, remaja tersebut mengaku menyaksikan keindahan Lembah Latrobe di Victoria, Wollongong, Gold Coast, Darwin, Perth dan Adelaide.

"Pemandangannya sungguh menakjubkan, pengalaman itu saya dapatkan kita berada di atas sana," ujarnya.

Kisah Kejadian Aneh

Remaja yang telah memiliki pengalaman terbang selama tiga tahun tersebut mengatakan bahwa penerbangan yang ia lakukan sebagian besar telah berjalan sesuai dengan rencana. Terlepas dari beberapa cuaca ekstrem yang terjadi di dekat Gold Coast dan Perth.

Salah satu pengalaman mendebarkan yang sempat Oliver alami adalah ketika sekelompok burung di kawasan Darwin terbang melintasi pesawatnya sehingga membuat jantungnya berdegup kencang.

"Saya menghadapi sekawanan burung yang sedang terbang saat saya hendak mendarat. Beberapa di antara burung itu langsung terbang melewati jendela. Bagi saya itu adalah momen yang aneh," ujar Oliver.

Sarah O'Halloran yang merupakan ibu dari Oliver mengaku lega ketika sang anak dapat kembali dengan selamat.

"Saya sangat senang, lega, dan bahagia," ujar Sarah.

Ambisi menerbangkan pesawat secara sendiri ini ia lakukan karena terinspirasi dari sosok Ryan Campbell, pemuda berusia 19 tahun yang menjadi orang termuda yang berhasil menerbangkan pesawat mengelilingi dunia tanpa bantuan orang lain dan dilakukan secara sendiri.

Di sela-sela masa istirahat, Oliver mengaku meluangkan waktunya untuk keluar dari kokpit untuk bertemu dengan sesama petualang lainnya seperti Lachlan Smart yang tahun lalu di usia ke-18 nya berhasil melakukan penerbangan mengelilingi dunia dengan pesawat mesin tunggal.

Kini, ambisi Oliver kian menjadi-jadi. Kali ini ia hendak mengalahkan rekor tersebut.

Untuk dapat mewujudkan hal itu, ia harus memulai perjalanan sebelum usianya melebihi 18 tahun.

"Saya hanya punya sedikit waktu untuk dapat mewujudkan hal tersebut. Semua ini tergantung apakah ada sponsor yang dapat mendukung, tanpa sponsor target itu tidak akan terjadi," kata Oliver.

Seperti yang telah ia sampaikan sebelum melakukan penerbangan, sepulang dari misinya, Oliver berencana untuk meluangkan waktu untuk berkunjung ke sekolah-sekolah.

"Saya ingin berbicara kepada mereka dan bercerita tentang perjuangan saya menggapai impian. Itu adalah alasan utama saya melakukan hal ini. Catatan rekor baru hanyalah sebuah bonus," ujar Oliver.

Oliver juga menambahkan, penerbangan ini membuktikan bahwa tidak ada mimpi yang mustahil. Kita bisa mewujudkan apa yang ada di angan-agan kita.

Oliver juga mengaku akan melakukan hal tersebut di waktu yang akan datang. Namun dalam waktu dekat ia harus fokus pada ujian yang akan berlangsung di sekolahnya.

Keberhasilan Oliver dapat terwujud berkat bantuan sang kakak yaitu Sebastian yang dapat mengumpulkan dana sebesar 40.000 dolar Australia. Kampanye penggalangan dana tersebut dilakukan oleh sang kakak menggunakan media sosial yang diberi nama misi Solo17.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya