Liputan6.com, DeKalb County - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), baru-baru ini melakukan sebuah penelitian mengenai dampak penggunaan senjata api yang mengakibatkan kematian pada anak di negara itu.
Badan kesehatan yang bermarkas di DeKalb County, Georgia, Amerika Serikat tersebut mengemukakan bahwa sekitar 1.300 anak-anak di AS meninggal akibat cedera senjata api setiap tahunnya. Kebanyakan korban berusia di bawah 17 tahun.
Dikutip dari laman BBC, Selasa (20/6/2017) tak hanya mengakibatkan kematian, pihak yang melakukan riset di DCD juga menemukan fakta bahwa senjata api juga melukai 5.800 anak di setiap tahunnya.
Advertisement
Dalam penelitiannya, CDC menilai 82 persen korban berjenis kelamin laki-laki.
Baca Juga
Lebih dari setengah kasus kematian tersebut berasal dari insiden pembunuhan. Sementara, 38 persen akibat upaya bunuh diri. Sementara itu, enam persen kematian lainnya disebabkan oleh kecelakaan atau ketidaksengajaan yang disebabkan oleh senjata api.
"Luka tembakan akibat senjata api adalah penyebab kematian utama bagi anak-anak AS yang berusia antara satu hingga 17 tahun. Hal ini tentu sangat berkontribusi secara substansial di setiap tahunnya terhadap kematian di usia dini," ujar Katherine Fowler selaku pihak CDC yang memimpin penelitian tersebut.
"Sekitar 19 anak-anak meninggal atau dirawat secara medis di sebuah unit gawat darurat karena luka tembakan," tambahnya.
Setelah melakukan pemeriksaan secara nasional, pihak CDC mengklaim bahwa kematian tertinggi pada anak-anak di Amerika Serikat disebabkan oleh luka tembak.
Studi tersebut juga mencatat terjadi peningkatan 60 persen pada kasus bunuh diri menggunakan senjata api sejak tahun 2007 hingga 2015.
Penelitian itu juga mengemukakan, kasus bunuh diri terjadi akibat keadaan anak-anak yang stres atau memiliki masalah dengan kekasih, keluarga atau orang-orang terdekat lainnya.
Sementara itu, kematian akibat kecelakaan kerap terjadi akibat kelalaian anak-anak saat bermain senjata api.
Studi itu mengarah pada seorang bocah berusia empat tahun asal Pennsylvania yang menembakkan dirinya sendiri dengan senjata api. Kepolisian di Monroe County belum dapat mengetahui siapa penyebab kematian anak tersebut.
Pihak CDC pun juga merilis negara bagian di AS yang memiliki jumlah kematian anak terbesar akibat senjata api. Negara bagian District of Colombia dan Louisiana menempati peringkat tertinggi atas kasus tersebut.
Delaware, Hawaii, Maine, dan New Hampshire tercatat memiliki lebih dari 20 kasus serupa.