Menampar hingga Boros, 4 Ibu Pejabat Ini Bertingkah di Luar Batas

Liputan6.com, Jakarta - Meski tak punya wewenang secara langsung, menjadi pendamping kepala negara atau pemerintahan otomatis ikut berkuasa. 

Ada yang menggunakan kekuasaannya untuk hal-hal baik, yang membawa manfaat bagi banyak orang. Namun, ada juga istri presiden atau penguasa yang berperilaku di luar batas.

Karena berada di lingkar dalam kekuasaan, mereka bertindak secara sadar atau tidak sengaja yang merugikan publik.

Nama ibu negara yang paling nyentrik dan kontroversial salah satunya adalah Imelda Marcos. Perempuan tersebut merupakan istri dari eks penguasa Filipina, Ferdinand Marcos.

Selama suaminya memerintah, Imelda kerap dikaitkan dengan gaya hidup glamor--yang bertolak belakang dengan kehidupan warga Filipina, di mana mayoritas masih hidup kurang layak.

Yang paling menggemparkan adalah dugaan bahwa sang suami dan dirinya menggunakan uang negara demi meningkatkan imej keluarga dan gaya hidupnya.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut empat pasangan pemimpin dunia yang punya gaya hidup kontroversial: 

Ia merupakan istri dari Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Sejak 2011 lalu, negara yang dulunya dikenal sebagai salah satu negara paling damai di Timur Tengah itu kondisinya berubah mencekam.

Perang untuk menumbangkan, rezim Assad berkecamuk di Suriah. Di tengah situasi tersebut, Asma Al-Assad malah membuat sensasi.

Dilansir dari media Inggris Daily Mail, perilaku Asma lebih dari sekadar memakai pakaian perancang ternama dunia atau membeli produk berkelas dengan harga selangit.

Yang paling mencengangkan, Asma kerap membelikan makanan barat mewah untuk anak-anaknya. Asma diduga tak mau buah hatinya memakan santapan dari Suriah.

Pada 2012, sebuah surat elektronik bocor dan menjadi santapan publik di dunia. Surat tersebut memperlihatkan Asma memesan tempat lilin dari London seharga kurang lebih Rp 5 miliar.

Ulah dari istri Presiden Zimbabwe betul-betul buruk. Ia pernah lepas kendali sampai memukul wartawan.

Kejadian ini terjadi kala dirinya dan sedang berbelanja di mal mewah di Hong Kong pada 2009 lalu. Menyadari ada Grace di situ, juru foto bernama Richard Jones yang bekerja di Sunday Times langsung mengarahkan lensa kameranya.

Apa yang dilakukan Jones, diketahui oleh Grace. Tidak suka dengan tindakan tersebut, Grace langsung melayangkan pukulan ke arah pekerja media itu.

Kontroversi Grace tak cuma di situ saja. Pada awal 2017 lalu, pernyataannya mengenai kehamilan mengundang gelak tawa seluruh dunia.

Berbicara di depan warga Kota Buhare Zimbabwe, Grace memperingatkan seluruh wanita di negara untuk menjaga diri agar tidak mudah hamil.

"Perempuan punya risiko hamil lebih tinggi dari laki-laki. Kalau kalian lihat statistik, hampir 100 persen perempuan punya risiko hamil, dan pria mungkin kesempatannya hamilnya hanya nol persen," sebut Grace.

Selain kerap menghabiskan kas negara, diktator Filipina Ferdinand Marcos dan istrinya, Imelda, dikenal menggemari The Beatles. Mereka pun mengundang Fab Four ke negaranya dalam rangkaian tur dunia 1966.

Undangan itu diterima. Namun, saat tiba di sebuah hotel di Filipina, personel Beatles disambut personel militer. Mereka diperintahkan menghadap penguasa di Istana Kepresidenan Malacanang untuk makan siang.

Karena lelah baru terbang dari Tokyo dan butuh istirahat, mengumpulkan energi untuk penampilan 2 hari mendatang, pihak Beatles menolaknya. Mereka tak sadar, penolakan itu memicu perkara serius sehari kemudian.

Ternyata, sang ibu negara tak terima. Imelda Marcos yang marah menyebarkan isu bahwa grup musik tenar itu telah melecehkan presiden dan istrinya.

Kekacauan pun tak terelakkan. Beatles yang biasanya dikerumuni gadis-gadis muda yang tergila-gila pada mereka, kini diancam mati oleh sekompi tentara.

Mereka akhirnya menyelinap kembali ke bandara, berlari di landasan, untuk mencapai pesawat yang membawa mereka pulang.

Salah satu personelnya, George Harrison, saat itu mengaku tak ingin kembali ke Manila. Pun dengan John Lennon.

Kami pernah mendengar itu adalah tempat yang mengerikan. Dan ketika kami ada di sana... itu semua terbukti," kata George, saat diwawancara pasca-insiden, seperti Liputan6.com kutip dari beatlesinterviews.org.

Istri mantan pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat, Suha, pernah membuat ketegangan politik Palestina.

Pada 2004 lalu, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Mahmoud Abbas, Perdana Menteri Palestina Ahmed Qurei, dan Menteri Luar Negeri Nabil Shaath mendadak membatalkan kedatangan mereka ke Paris.

Ketiga petinggi Palestina itu tersinggung dengan ucapan Suha Arafat, istri Yasser Arafat, yang menuduh mereka akan berkhianat. Tuduhan itu diungkapkan Suha dalam sebuah wawancara di stasiun televisi Al-Jazzera.

Sedianya Mahmoud Abbas, Qurei, dan Nabil Shaath akan menengok Arafat yang tengah dirawat di Rumah Sakit Militer Percy, Clamart, Prancis.

Menurut Tayeb Abdul Rahim--pembantu dekat Arafat--Suha menuduh kunjungan para pembantu Arafat itu hanya untuk berkomplot menyingkirkan suaminya. Alhasil, Mahmoud Abbas cs marah dan batal berangkat.

Dalam konferensi persnya, Tayeb menegaskan bahwa ucapan Suha tidak mewakili rakyat Palestina dan bakal berdampak terhadap rusaknya kepemimpinan kolektif Palestina. Suha juga dianggap otoriter dan ingin menjadi pengambil keputusan.