Korban Krisis Diplomatik, Ratusan Unta Qatar Mati di Perbatasan

Tak hanya warga negaranya yang diusir dari wilayah Saudi, ribuan ekor hewan ternak seperti unta dan domba turut jadi korban.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 11 Jul 2017, 17:39 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2017, 17:39 WIB
Hewan ternak milik warga Qatar dipaksa untuk meninggalkan wilayah Arab Saudi dalam kurun waktu 36 jam (AFP)
Hewan ternak milik warga Qatar dipaksa untuk meninggalkan wilayah Arab Saudi dalam kurun waktu 36 jam (AFP)

Liputan6.com, Doha - Pemutusan hubungan diplomatik antara Qatar dan negara Teluk tak hanya berimbas pada warga negaranya saja, melainkan juga pada unta.

Dikutip dari laman Telegraph, Selasa (11/7/2017), ratusan unta dikabarkan mati karena kelaparan dan kehausan setelah pemerintah Arab Saudi mengusir hewan tersebut sebagai bentuk protesnya terhadap Qatar.

Faktor lain yang menyebabkan matinya ratusan unta ini karena keterbatasan waktu yang diberikan oleh Arab Saudi kepada pemilik unta. Mereka hanya diberikan waktu sekitar 36 jam untuk meninggalkan wilayah perbatasan.

Kala itu, para peternak diusir bersama hewan peliharaan lainnya seperti domba. Ada sekitar 15.000 ekor unta dan 10.000 ekor domba yang diseret keluar wilayah secara paksa.

Qatar yang hanya memiliki luas kawasan sekitar 11.000 kilometer persegi tak memungkinkan untuk menampung ribuan ekor unta dan domba.

Ratusan unta dan domba mati diperbatasan karena kelaparan dan kehausan (AFP)

Oleh sebab itu, para peternak Qatar memilih untuk menggembalakan ribuan hewan ternaknya di wilayah Arab Saudi. Negara kaya minyak itu memiliki luas kawasan yang mencapai dua juta kilometer persegi. Terlebih kawasannya sangat cocok untuk ditempati oleh unta dan domba.

Pemilik unta, Hussein Al Marri dari wilayah Abu Samra mengatakan, "Saya telah kembali dari Arab Saudi. Saya sendiri melihat lebih dari 100 ekor unta mati begitu saja di jalanan. Sementara itu banyak ternak yang hilang karena kabur."

Seorang peternak lainnya juga mengaku kehilangan hewan ternaknya. Hingga kini pria yang tak disebutkan namanya itu tak mengetahui keberadaan unta dan domba miliknya.

"Saya kehilangan 50 ekor domba dan lima ekor unta. Saya benar-benar tak tahu dimana keberadaan mereka sekarang," ujar peternak tersebut.

Beberapa waktu lalu, pemerintah Arab Saudi mengumumkan aksi blokade terhadap Qatar. Jalur transportasi yang meliputi darat, laut dan udara juga ditutup. Aksi protes tersebut menyusul dugaan ekstremisme antara Doha dan Teheran.

Sebelum menutup perbatasan darat dengan Qatar, pemerintah Arab Saudi memerintahkan seluruh warga Qatar untuk meninggalkan negaranya termasuk peternak nomaden dan hewan-hewan mereka.

Pemerintah Arab Saudi juga menyediakan tempat penampungan darurat yang sengaja dibuat agar hewan ternak tersebut dapat diselamatkan. Namun tetap saja pasokan air bersih dan makanan yang diberikan kepada ribuan hewan tersebut tak dapat tercukupi.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya