Kirim 2 Pesawat Bomber ke Semenanjung, AS Siap Balas Rudal Korut

Amerika Serikat dilaporkan mengirim 2 pesawat bomber jenis Rockwell B-1 Lancer ke Semenanjung Korea pada Sabtu 29 Juli 2017.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 30 Jul 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2017, 15:00 WIB
Dua Rockwell B-1 Lancer terbang bersama F-2 Fighter Jet Japan Air Self Defense Force (bawah) (US Air Force)
Dua Rockwell B-1 Lancer terbang bersama F-2 Fighter Jet Japan Air Self Defense Force (bawah) (US Air Force)

Liputan6.com, Seoul - Amerika Serikat dilaporkan mengirim 2 pesawat bomber jenis Rockwell B-1 Lancer ke Semenanjung Korea pada Sabtu 29 Juli 2017. Langkah itu dilakukan oleh AS sebagai bentuk respons terhadap uji coba rudal Korea Utara terbaru yang dilaksanakan pada sehari sebelumnya.

"Korea Utara tetap menjadi ancaman utama terhadap stabilitas di kawasan," jelas Jenderal Terrence O'Shaughnessy, komandan US Pacific Air Forces, dalam sebuah pernyataan resmi, seperti yang dilansir dari The Hill, Minggu (30/7/2017).

"Diplomasi tetap menjadi cara utama. Namun kami memiliki tanggung jawab terhadap para sekutu. Dan kami menunjukkan komitmen untuk bersiap terhadap skenario terburuk. Jika diperlukan, kami siap untuk merespons dengan serangan yang intens dan mematikan sesuai dengan kehendak kami,"

Dua pesawat B-1 itu lepas landas dari Andersen Air Force Base di Guam, Jepang, melintasi wilayah udara Negeri Sakura, kemudian menuju Korea Selatan. Di Jepang, kedua pesawat bomber itu turut dikawal oleh dua jet tempur Japan Air Self Defense Force.

Mereka kemudian terbang melintasi Semenanjung Korea dan di atas Osan Air Base, Korea Selatan, yang hanya berjarak sekitar 244 km dari Pyongyang, Korea Utara.

Operasi aviasi itu berlangsung sekitar 10 jam. Selama periode tersebut, keempat pesawat melakukan simulasi terbang dalam formasi dan latihan pencegatan.

Unjuk gigi yang dilakukan AS dan Jepang itu dilakukan selang beberapa jam setelah Korea Utara dilaporkan kembali melakukan uji coba Intercontinental ballistic missile atau rudal balistik antarbenua (ICBM).

"Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan tes tersebut membuktikan bahwa seluruh AS berada dalam jangkauan rudal," demikian diberitakan media pemerintah Pyongyang, seperti dikutip dari BBC, Sabtu 29 Juli 2017.

Mengonfirmasi peluncuran tersebut, pihak Korut mengatakan bahwa ICBM terbang selama lebih dari 47 menit, mencapai ketinggian 3.724 km (2.300 mil), dan jatuh di utara Laut Jepang. Pemberitaan tersebut juga menyatakan bahwa roket yang digunakan adalah Hwasong-14, model sama yang diuji Korea Utara pada 3 Juli lalu.

Saksikan juga video berikut ini

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya