Hujan Es Sebesar Telur, Pilot Daratkan Pesawat dalam Kondisi Buta

Airbus A320 milik maskapai Turki Atlasglobal mendarat darurat akibat hantaman badai.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 01 Agu 2017, 10:07 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2017, 10:07 WIB
Jendela pecah dihantam badai, pilot  Ukraina Alexander Akopov medaratkan pesawat dalam kondisi 'buta' (Facebook/Oleg Lungul)
Jendela pecah dihantam badai, pilot Ukraina Alexander Akopov medaratkan pesawat dalam kondisi 'buta' (Facebook/Oleg Lungul)

Liputan6.com, Kiev - Seorang pilot dianugerahi medali kehormatan Order for Courage dari pemerintah Ukraina, atas aksi beraninya mendaratkan pesawat berisi 127 penumpang dalam kondisi "buta".

Pendaratan darurat Airbus A320 milik maskapai Turki Atlasglobal tersebut dilakukan setelah kaca depan kapal terbang yang dipiloti Alexander Akopov pecah akibat hantaman es di tengah badai dahsyat yang melanda Turki.

Pesawat yang sedang dalam perjalanan dari Istanbul menuju Erkan, Siprus, pekan lalu itu terpaksa balik kanan. 

Seperti dikutip dari Telegraph, Senin (31/7/2017), sesaat setelah lepas landas, di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan tanah, badai mengadang.

Hidung pesawat penyok setelah jadi sasaran hantaman hujan es yang ukurannya sebesar bola golf. Kaca depan pesawat pun pecah, yang membuat pilot tak bisa melihat. 

Akopov, yang memegang kendali pesawat, memutuskan untuk memutar balik pesawat dan berupaya untuk mendaratkan burung besi itu ke Bandara Internasional Ataturk di Istanbul.

Dalam video yang diambil di tengah upaya pendaratan, pekerja bandara terdengar berseru panik, "Pesawat tak mungkin didaratkan, tak mungkin!"

Namun, nyatanya, pesawat tersebut mendarat dengan aman dan disambut dengan tepuk tangan meriah petugas layanan darurat yang menanti di ujung landasan.

Video lain yang diambil dari dalam kabin menunjukkan para penumpang mencengkeram sandaran kursi di depannya kuat-kuat saat pesawat mendarat disertai sejumlah hentakan mengerikan. Beberapa orang bahkan terdengar berteriak.

Setelah pesawat mendarat dengan aman, Akopov mengatakan, "Aku telah berpengalaman terbang selama 30 tahun. Anda lihat pesawat mendarat? Apakah kondisinya baik-baik saja? Para penumpang dalam keadaan hidup. Semuanya normal. Itu adalah bukti kami andal secara profesional."

Atas keberhasilannya itu, sang pilot dianggap pahlawan.

Para penerbang memang mendapatkan pelatihan untuk bisa merancang "instrumen pendaratan" di mana visibilitas tidak mendukung. Pilot harus mengandalkan panel instrumen di kokpit dan sinyal radio yang ditransmisikan dari bandara. Namun, pada praktiknya, hal itu sulit dilakukan. 

Oleg Lungul, seorang teknisi di Bandara Ataturk -- yang terpaksa ditutup saat terjangan badai -- menuliskan kejadian tersebut di dalam laman Facebook-nya.

Hidung pesawat Airbus A320 penyok akibat hantaman badai di Turki (Screengrab)

"Badai menerjang...disusul hujan es seukuran telur ayam," tulis dia, disertai foto Airbus A320 yang hidungnya penyok.

Tak hanya memaksa pesawat mendarat darurat, hujan es pada Kamis malam, yang berlangsung selama 20 menit, juga melukai 10 orang di Istanbul, Turki.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya