Liputan6.com, London - Apakah ular bertelur atau melahirkan? Jika Anda menjawab yang pertama, bersiaplah untuk jadi bingung saat menyaksikan video yang bikin heboh dunia maya berikut ini:
Baca Juga
Ramai netizen bereaksi menanggapi rekaman yang diposting di dunia maya, yang menunjukkan seekor boa pasir (sand boa) yang melahirkan tiga bayi ular.
Advertisement
Dilansir dari AsiaOne, Rabu (30/8/2017), vide berdurasi tiga menit itu bikin bingung netizen sejak diunggah pekan lalu.
Sejak 25 Agustus 2017, rekaman itu sudah ditonton hingga 10 juta kali. Dengan hampir 80.000 kali dibagikan di halaman Facebook Reptile Collective.
Dalam video tersebut, terlihat seekor ular merah muda keluar dari sang induk. Di sisinya ada reptil serupa yang lahir lebih dulu.
Bercak cairan dan darah terlihat dalam video persalinan ular tersebut. Jadi Anda yang memiliki fobia ular atau darah tak dianjurkan melihat rekamannya.
"Tunggu, apakah aku gila karena mengira semua ular bertelur?", komentar salah satu netizen.
Beberapa netizen menyalahkan guru mereka atas ketidaktahuan mereka soal keberadaan ular yang melahirkan. Mereka mengira, semua spesies hewan melata tersebut berkembang biak dengan bertelur.
Sebenarnya apa yang terjadi?
Fakta menunjukkan, sekitar 70 persen dari semua jenis ular berkembang biak dengan bertelur (ovipar).
Jumlah telur yang dihasilkan bervariasi, dari hanya beberapa butir hingga puluhan dan ratusan butir.
Ular meletakkan telurnya di lubang-lubang tanah, gua, lubang kayu lapuk, atau di bawah timbunan daun-daun kering.
Beberapa jenis ular diketahui menunggui telurnya hingga menetas; bahkan ular sanca 'mengerami' bakal anaknya.
Namun, sebagian ular, seperti ular kadut belang, ular pucuk dan ular bangkai laut 'melahirkan' anak.
Tapi jangan dibayangkan prosesnya seperti halnya mamalia. Yang terjadi adalah, telur-telur mereka berkembang dan menetas di dalam tubuh induknya (ovovivipar), lalu keluar sebagai ular kecil-kecil.
Ular Bunuh Diri
Bukan itu saja soal ular yang bikin heboh. Sebelumnya, perilaku menggigit diri sendiri seperti bunuh diri pada ular kuning bikin netizen mumet.
Dalam video yang beredar terlihat reptil itu begitu bersemangat, seperti sedang menyantap mangsa -- yang ternyata adalah bagian dari tubuhnya.
Ular itu menggigit hingga bekas taringnya mengeluarkan darah. Lalu tak lama setelah menggeliat, ia pun mati. Dalam posisi taring masih menancap di tubuhnya.
Peristiwa serupa terjadi di Cairns. Tak ada yang tahu mengapa ular temuan itu tiba-tiba mati dalam posisi taring menggigit bagian tubuhnya sendiri. Penyebab kematiannya pun menjadi misteri, apakah bunuh diri?
Matt Hagan seorang penangkap ular di Cairns yang menemukan ular itu mati pada hari Sabtu 8 November 2014. Setelah dipanggil ke sebuah rumah di Earville, karena wanita menemukan ular pohon berwarna coklat di depan pintu rumahnya.
"Biasanya kalau ular berada di luar, akan hilang setelah beberapa saat. Tapi ular itu masih menggeliat setelah satu setengah jam," kata Hagan dikutip Daily Mail Australia, pada 13 November 2014.
"Aku segera melihat ada sesuatu yang tidak beres dengan ular itu. Ketika aku mendekatinya, ular itu tak bergerak dalam posisi menggigit kuat lehernya," tambah Hagan.
"Saya pikir ia menggigit lehernya sendiri dan mati."
Hagan mengambil ular itu dan dibawa ke dokter hewan, agar diketahui penyebab kematian si ular. "Ular itu diperiksa untuk melihat apakah itu telah berjalan di atas, tetapi satu-satunya hal yang bisa dia temukan adalah pembengkakan di dekat gigitan," jelas dia.
"Ini seperti tersengat sesuatu lalu mati".
Hagan mengungkapkan, reptil itu sepertinya tersengat sesuatu dan merasakan sakit yang amat sangat. Sehingga ingin menggigit sekitar area yang dirasakan sakit.
"Ketika mereka memiliki trauma, mereka mencoba menggigiti seluruh area sakitnya. Aku menduga ular itu tidak bunuh diri. Kemungkinan merasa sakit yang amat sangat dan berakhir di posisi yang tidak menguntungkan ini," papar Hagan.
Dalam 10 tahun sebagai penangkap ular, Hagan mengaku ini penemuan pertama ular mati dalam posisi menggigit tubuh sendiri. "Ini benar-benar aneh," ucap dia.
Advertisement