Panda Tertua di Dunia Mati pada Usia 37 Tahun

Selama ini, rata-rata umur seekor panda tak lebih dari 20 tahun. Selama tinggal di penangkaran, rentan hidup seekor panda cenderung lama.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Sep 2017, 19:20 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2017, 19:20 WIB
Ilustrasi Panda
Ilustrasi panda mengantuk | Via: istimewa

Liputan6.com, Beijing - Seekor panda tertua di dunia dilaporkan mati  pada usia 37 tahun. Kepergian hewan asal Negeri Tirai Bambu tersebut disambut tangis haru oleh petugas kebun binatang yang selama ini mengurusnya.

Dikutip dari laman Asia One, Kamis (14/9/2017), panda tersebut diketahui bernama Basi. Panda tersebut mampu hidup lebih lama dibanding teman-teman panda sebayanya.

Selama ini, rata-rata umur seekor panda tak lebih dari 20 tahun. Namun, selama tinggal di dalam penangkaran, rentan hidup seekor panda cenderung lebih lama.

Banyak orang yang menyukai Basi. Di kebun binatang tersebut ia menjadi hewan yang paling difavoritkan. Hal itu terbukti ketika perayaan ulang tahunnya yang dirayakan dengan penuh semangat.

Bahkan, sebuah stasiun televisi setempat melaporkan berita kematiannya dan mengadakan sebuah penghormatan terakhir kepada hewan lucu tersebut.

"Dengan berat hati, kami menyampaikan bahwa Basi telah meninggal dunia. Ia bahkan pernah menjadi maskot untuk Asian Games di China (tahun 1990). Basi meninggal dunia pada 13 September 2017, pukul 08.50 waktu setempat," ujar pihak Pusat Penelitian dan Pertukaran Panda di Fuzhou.

Sebelum tinggal di penangkaran, Basi ditemukan di alam liar di wilayah China bagian barat daya ketika berusia empat atau lima tahun.

Selain kitu, hewan pemakan bambu ini sempat menghabiskan waktu selama enam bulan di Amerika Serikat untuk dipinjamkan sejenak kepada San Diego Zoo pada tahum 1987.

 

Lahir di AS, Panda Bao Bao Akan Dipulangkan ke China

Februari lalu, sebuah penangkaran panda di Provinsi Sichuan, China tengah bersiap untuk menyambut pemulangan Bao Bao yang dijadwalkan akan tiba di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Bao Bao adalah panda raksasa perempuan yang lahir pada 23 Agustus 2013 di Kebun Binatang Nasional Smithsonian, Washington DC, Amerika Serikat.

"Dujiangyan yang merupakan landasan dari Konservasi China dan Pusat Penelitian untuk panda raksasa di kota Chengdu, telah menyiapkan habitat untuk panda yang besarnya lebih dari 100 meter persegi dan tentunya terdiri dari lounge dan taman bermain," kata Qiu Yu, Humas dari Pusat penelitian seperti dikutip dari Ecns.cn.

Pihak kebun binatang mengatakan pesawat FedEx akan membawa Bao Bao dari Washington DC ke Chengdu pada 21 Febuari waktu setempat.

"Setelah tiba, panda yang bernama Bao Bao tersebut akan menjalani karantina selama sebulan di tempat penangkaran, di mana ia akan mulai beradaptasi dengan bambu lokal dan roti khas China, serta petugas setempat yang berbicara menggunakan dialek Sichuan," papar Qiu.

Pada tahun 2000, Mei Xiang dan Tian Tian yang merupakan orangtua panda tersebut dipindahkan ke kebun binatang AS di bawah perjanjian kerjasama antara China dan Amerika Serikat.

Menurut perjanjian tersebut, anak panda yang lahir di AS, yang berstatus pinjaman dari China harus kembali ke Tiongkok.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya