Liputan6.com, Langley - NASA membuka sebuah pusat penelitian terbaru. Ada pun nama gedungnya diambil dari nama seorang perempuan kulit hitam pertama yang membantu proyek perdana angkasa luar Amerika Serikat mengorbit Bumi.
Bentuk penghargaan itu diberikan kepada Kathrine Johnson, seorang yang disebut 'human computer' di NASA. Kisahnya --bersama dua wanita kulit hitam lainnya-- dijadikan buku dan diangkat ke layar lebar dengan judul Hidden Figure. Film ini mendapat keuntungan besar dan menjadi nominasi Best Pictures dalam Oscar.
Dikutip dari Independent pada Senin (25/9/2017), saat proyek perdana AS mengelilingi Bumi, matematika sangat diandalkan untuk menghitung akurasi misi orbit. Sementara, komputer masa itu belum sesempurna sekarang.
Advertisement
Jadi, sang astronot, John Glenn kala itu bergantung pada Nona Johnson. Ia bersikeras Johnson-lah yang bertanggung jawab untuk mengkalkulasi ulang.
"Kata Pak Glenn saat itu, 'jika Katherine bilang oke, maka saya siap berangkat," kenang Johnson pada misi perdana antariksa AS itu
Misi mengelilingi orbit Bumi adalah salah satu program AS untuk menyaingi Uni Soviet. Sebelumnya, Moskow telah mengirim Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang meninggalkan Bumi menuju antariksa pada tahun 1961.
Namun, berkat Johnson, AS mengalahkan Soviet dalam bagian dari 'Perang Dingin' itu.
Meski membuat nama AS harum, Johnson tetaplah subjek rasisme di Amerika Serikat. Dia perempuan dan kulit hitam pula. Warga kelas tiga yang berada paling bawah. Saat itu Civil Right Act yang mengakhiri segregasi warna kulit belum ada hingga tahun 1964.
Johnson juga menjadi sasaran stereotipe bahwa perempuan tidak bisa matematika dibanding pria.
Namun, saat hadir dalam pembukaan Katherine G Johnson Computational Research Facility in Hampton, Virginia, saintis 99 tahun itu tidak peduli dengan masa lalunya.
Dan ketika ditanya bagaimana perasaannya ketika namanya diabadikan sebagai nama pusat fasilitas NASA, ia menjawab, "Anda mau jawaban jujur saya? Saya rasa mereka gila."
"Karena harusnya bukan saya sendiri, tapi banyak orang terlibat di dalamnya," tambahnya.
Namun, David Bowles, direktur NASA Langley Research Centre mengatakan, "Kami justru hormat kepada seorang yang mewariskan ilmu dan menginspirasi semuanya."
Gubernur Virginia Terry McAuliffe pun mengatakan hal yang sama.
"Tak banyak orang tahu tentang Anda hingga buku dan film dirilis ke publik. Sekarang, makin banyak orang tahu, bahwa Anda adalah perempuan yang paling berharga bagi negara ini."
Johnson adalah sosok matematikawan yang menyukai angka semenjak ia kecil.
"Saya menyukai bintang-bintang dan kisah lainnya. Tapi tak menyangka... saya bisa sejauh ini," ujar Johnson.
Selama upacara pembukaan fasilitas, pejabat NASA memberikan penghargaan Flight Awareness Silver Snoopy kepada Johnson. Ini adalah apresiasi ke orang-orang yang telah memberikan kontribusi luar biasa pada keselamatan luar angkasa manusia.
Pensiunan matematikawan dianugerahi Presidential Medal of Freedom, penghargaan sipil tertinggi AS pada tahun 2015.
Johnson bekerja di NASA Langley, dari tahun 1953 sampai dia pensiun pada tahun 1986.
Katherine G. Johnson Computational Research Facility adalah bangunan ketiga dalam rencana revitalisasi NASA Langley selama 20 tahun. Struktur seluas 40.000 kaki persegi ini akan menyediakan pusat data terkonsolidasi dan ruang kantor.