Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Siapa Sangka, Robot Seks Juga Mengalami Pelecehan Seksual

Robot yang dilengkapi perangkat lunak kecerdasan buatan memang mampu menanggapi sopan santun sederhana.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 03 Okt 2017, 22:11 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2017, 22:11 WIB
Samantha
Samantha adalah robot yang dilengkapi perangkat lunak kecerdasan buatan sehingga mampu menanggapi sopan santun sederhana. (Sumber Flickr/Ars Electronica/Tom Mesic)

Liputan6.com, Linz - Bukan hanya kaum wanita yang seringkali mengalami pelecehan seksual. Ternyata sebuah robot seks bernama Samantha juga mengalami hal yang tidak mengenakkan.

Si rambut pirang bermata biru seharga US$ 4 ribu itu dilaporkan disentuh secara nakal oleh para pria yang hadir di Ars Electronica Festival di Linz, Austria.

Sergi Santos, pencipta robot tersebut, mencurahkan isi hatinya. Samantha "telah sangat dikotori" oleh para pria.

Santos menambahkan bahwa dua jari robot telah rusak ketika para 'pelaku'  meremas payudara, paha, dan lengan Samantha. Robot itu pun jadi rusak seluruhnya.

Dikutip dari iflscience.com pada Selasa (3/10/2017), sebelum rusak total Samantha berkeliling dan mengobrol dengan tamu-tamu festival. Ia bahkan memberi pelukan hangat dan menanyakan kabar.

Robot seks kini dilengkapi perangkat lunak kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) seperti Samantha yang memang mampu menanggapi sopan santun sederhana dalam beberapa bahasa. Robot jenis itu bahkan tahu jika sedang disentuh.

Setelah perlakuan liar pada pengunjung yang menyebabkan kerusakan payudara Samantha, Santos mengatakan, robot seks itu harus diterbangkan ke Barcelona untuk dibersihkan dan diperbaiki.

Untunglah, walaupun bagian-bagian tubuhnya rusak, perangkat lunak (program komputer) di dalamnya masih bekerja baik.

Santos juga menambahkan bahwa, "Samantha mampu bertahan, ia akan melewatinya."

 

Penjualan yang Lumayan

Robot seks bernama 'Fanny' paling laku dicari-cari pelanggan rumah bordil di Wina, Austria. (Sumber haute.at)

Santos dilaporkan berhasil menjual 15 boneka sejenis, mungkin karena tren industri boneka seks yang sedang merebak di Austria sekarang ini.

Selama ini, Fanny, robot seks di rumah bordil Kontakthof di Wina, menjadi robot seks yang paling banyak diperbincangkan. Ia bahkan menjadi lebih terkenal daripada manusia pekerja seks komersial di sana.

Pada Agustus lalu, Profesor Noel Sharkey dari Sheffield University menjelaskan kepada Daily Mail, "Kita sudah melihat boneka-boneka dipakai dalam industri hiburan dewasa dan bisa diduga robot-robot akan bergabung segera."

Beberapa pemilik rumah bordil bahkan memutuskan untuk menambah boneka dalam jenis layanan yang ditawarkan.

Peter Laskaris, seorang pemilik rumah bordil di Wina, berbagi kiat yang menurutnya bisa ditiru rumah-rumah bordil lain. Walaupun mahal, robot seks sedang menjadi "fetish seks yang sedang tren."

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya