7 Keajaiban yang Diprediksi Terjadi pada Masa Depan

Setiap tahun, selalu ada upaya orang meramalkan bagaimana kemajuan teknologi mengubah kehidupan manusia.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 12 Jan 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2017, 13:00 WIB
Robot seks (1)
Di masa depan, robot seks robot diciptakan dalam beragam 'etnis', bentuk tubuh, usia, bahasa, dan keahlian khusus. (Sumber mirror.co.uk)

Liputan6.com, New York - Perkembangan teknologi berlangsung sedemikian cepatnya, terutama tentunya dimaksudkan untuk meningkatkan kenyamanan manusia.

Setiap tahun, selalu ada upaya orang meramalkan bagaimana kemajuan-kemajuan itu mengubah kehidupan manusia. Misalnya, baru-baru ini ada ramalan bahwa robot seks akan menjadi sangat lazim pada 2050.

Tapi, meramalkan masa depan bukan hal yang mudah. Bahkan, hampir tidak mungkin.

Diringkas dari Listverse.com pada Kamis (12/1/2017), berikut ini adalah beberapa ramalan masa lalu tentang kemajuan teknologi yang menduga pencapaian di masa kini. Ada yang tercapai tapi banyak juga yang meleset:

1. Harga Rumah Murah

(Sumber modernmechanix.com)

Pada 1950, majalah Popular Mechanics menerbitkan artikel "Miracles You'll See In The Next Fifty Years” yang isinya menduga bahwa bahan-bahan bangunan seperti kayu, bata, dan batu menjadi terlalu mahal pada tahun 2000 sehingga rumah-rumah dibuat dari logam, lembaran plastik dan tanah liat.

Saat itu, harga rumah diduga hanya sekitar US$ 5 ribu, tapi tahan cuaca.

Diramalkan juga bahwa usia rumah hanya sekitar 25 tahun karena tak ada gunanya membangun rumah yang tahan hingga 1 abad. Isi perabot rumah juga hanya sedikit.

Misalnya, ramalan bahwa piring akan larut di bawah keran air sangat panas pada suhu 121 derajat Celcius.

Plastik pun dibuat dari bahan murah seperti sisa biji buah-buahan, kacang kedelai, jerami, dan bubur kayu. Bukan hanya itu, abu gergaji dan bubur kayu dikonversi menjadi makanan bergula dan celana dalam berbahan rayon diubah menjadi permen.

Sebagian cukup tepat, karena kesadaran lingkungan mendorong penciptaan plastik yang ramah lingkungan.

2. Bendungan Penghubung Rusia dan Alaska

(Sumber express.co.uk)

Pada 1960, pihak Uni Soviet menerbitkan film pendek berjudul, “Di Tahun 2017” yang isinya berkisah tentang pengalaman hidup anak lelaki bernama Igor di Moskow pada masa depan.

Dalam film ditayangkan Rusia sedang bersiap merayakan ulang tahun ke-100 Revolusi Bolshevik 1917. Pihak 'imperialis' Barat sudah dikalahkan.

Sungai Yenisei dan Ob diubah alirannya agar mengalir ke Laut Kaspia, bukan ke Kutub Utara. Lalu, ada bendungan membentang di Selat Bering dan menghubungkan Rusia dengan Alaska.

Sejumlah kota bawah es pun dibangun di kawasan kutub Rusia, dilengkapi dengan mata air abadi yang membahagiakan semua orang.

Panas didapatkan dari kedalaman Bumi menggunakan baja tahan panas yang terhubung dengan sumber energi langgeng.

3. Pabrik Mengambang di Angkasa

International Space Station (sumber : engadget.com)

Pada 1983, Badan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Tokyo menanyai 2.000 pakar untuk meramalkan kehidupan "sekiranya semua teknologi dan inovasi diterapkan".

Sejumlah ramalan memang tepat, misalnya ketersediaan informasi karena perkembangan jejaring teknologi digital.

Tapi ada sebagian ramalan yang benar-benar meleset, misalnya dugaan para pakar tentang pabrik-pabrik dan laboratorium-laboratorium yang mengambang di angkasa mulai 2010.

Penempatan di angkasa dilakukan demi memanfaatkan ketiadaan gravitasi guna menciptakan obat-obatan, campuran-campuran logam, dan zat-zat lain. Sebenarnya, sekarang ini laboratorium angkasa ada dalam wahana International Space Station (ISS).

Para pakar juga menduga bahwa beragam penyakit seperi kanker, apopleksi selebral dan cacat jantung akan tiada lagi saat itu.

4. Lem Super Pengganti Paku dan Palu

(Sumber listverse.com)

Pada 1960, majalah The American Weekly menampilkan tulisan yang menjelaskan bagaimana bayangan seseorang tentang kehidupan 10 tahun ke depan.

Ramalan tentang rumah-rumah masa depan memang hebat, tapi meleset.

Orang meramalkan rumah-rumah akan memiliki atap yang berganti warna secara otomatis, yaitu berwarna terang di saat hari yang hangat dan menjadi lebih gelap ketika hari lebih dingin, guna mengatur panas di dalam rumah.

Bahkan ada ramalan bahwa paku dan palu akan digantikan dengan lem super yang jauh lebih hebat daripada lem super yang kita miliki sekarang.

Setetes lem itu pada sebatang besi cukup untuk mengangkat "sebuah mobil dengan 4 penumpang."

5. Punahnya Nyamuk dan Lalat

Mitos vs Fakta Gigitan Nyamuk

Pada tahun 1900, The Ladies Home Journal menerbitkan suatu artikel berjudul "What May Happen In The Next 100 Years" karya John Elfreth Watkins Jr.

Sejumlah ramalannya cukup tepat, misalnya telepon bergerak dan makanan prasaji.

Tapi ada juga yang melenceng, misalnya dibasminya nyamuk dan lalat setelah dinas kesehatan mengeringkan semua rawa dan memberi zat kimia pada semua mata air.

Selain itu, artikel tersebut juga menduga huruf-huruf "c", "x", dan "q" akan terabaikan karena dianggap tidak perlu.

Penulisnya juga meduga bahwa setiap orang mampu berjalan 16 kilometer. Yang tidak mampu melakukannya dijuluki "si lemah".

6. Sepeda Terbang

(Sumber autoevolution.com)

Pada 1909, harian New York Times menanyai tukang ramal Prancis bernama Henri Antoine Jules-Bois tentang terawangannya ke masa depan.

"Dukun filosofis" itu meramalkan bahwa kendaraan bermotor akan dilupakan dalam 100 tahun ke depan dan diganti dengan sepeda terbang milik warga.

Bois juga meramalkan bahwa hampir tidak ada orang yang mau tinggal di kota pada malam hari, karena area itu hanya ditujukan untuk urusan bisnis. Warga kemudian tinggal di pedesaan atau dalam kota-kota taman.

Bois berpendapat bahwa sepeda terbang, mobil terbang, dan rel bertumpu akhirnya akan menjadi sangat lazim sehingga waktu tempuh suatu perjalanan sudah bukan masalah lagi dalam memilih lokasi tempat tinggal.

Ketika dibawa ke dunia nyata untuk keperluan militer, segala imajinasi dalam film menjelma menjadi kekuatan tempur yang menggentarkan. (Sumber news.com.au)

7. Bandara di Gedung Pencakar Langit

(Sumber tumblr.com)

Pada 1920, segelintir orang berpendapat bahwa aerodrome di gedung-gedung pencakar langit menjadi cara membawa penumpang ke dalam kota-kota. Mereka membayangkan landasan-landasan pacu mencuat dari atap-atap atu dipakai bersama oleh beberapa bangunan.

Seorang arsitek bahkan mengajukan rancangan pembangunan "meja" raksasa dengan beberapa pencakar langit sebagai kaki-kakinya dan platform landasan dipasang di atas gedung-gedung itu.

New York Times melangkah lebih jauh lagi dengan pendekatan yang lebih pribadi. Menurut harian itu, "helikopter dan giroskop memungkinkan orang lepas landas dan mendarat dari landasan di depan jendela rumahnya." Mungkin akan terjadi, tapi belum.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya