Liputan6.com, Las Vegas - Pelaku penembakan massal Las Vegas, Stephen Paddock (64), dilaporkan mengirim uang senilai US$ 100 ribu ke sebuah rekening bank di Filipina. Pengiriman ini terjadi seminggu sebelum Paddock memuntahkan timah panas ke arah kerumunan orang yang tengah menikmati Festival Musik Route 91 Harvest pada Minggu malam, 1 Oktober 2017.
Aparat penegak hukum yang mengonfirmasi pengiriman uang tersebut kepada NBC tidak mengungkapkan siapa pemilik rekening yang dituju Paddock. Filipina disebut sebagai negara asal Marilou Danley (62), kekasih Paddock.
Baca Juga
Marilou sendiri tidak sedang bersama Paddock ketika pria itu melancarkan penembakan massal paling mematikan dalam sejarah modern Amerika Serikat. Pada Selasa, 3 Oktober kemarin, Sheriff Las Vegas Joseph Lombardo menegaskan bahwa Marilou adalah "orang yang menarik untuk dilibatkan dalam penyelidikan".
Advertisement
Perempuan itu diduga tengah berada di Filipina. Namun, tersiar pula kabar bahwa ia sedang ada di Tokyo. Bagaimana pun, aparat penegak hukum AS berharap dapat mengorek keterangan dari Marilou.
"Investigasi dengan dia (Marilou) sedang berlangsung dan kami segera mengantisipasi sejumlah informasi yang dia berikan. Penyelidikan ini belum berakhir dengan matinya Paddock. Saya berharap informasi dapat kami terima dalam 48 jam ke depan," ucap Sheriff Lombardo pada Selasa waktu setempat, seperti dikutip dari Daily Mail pada Rabu (4/10/2017).
Kepada polisi, Marilou menerangkan bahwa hubungan asmaranya dengan Paddock bermula awal tahun ini.
Namun, beberapa foto yang beredar menunjukkan bahwa pasangan ini sempat berkumpul dengan keluarga Marilou pada 2013. Dalam foto-foto tersebut, Paddock terlihat sedang menikmati gaya makan ala Filipina, yakni Kamayan.
Kamayan adalah tradisi makan dengan menggunakan tangan. Dalam momen tersebut, Paddock terlihat sangat rileks menyantap ikan, nasi, dan sayuran menggunakan tangannya.
Foto tersebut diunggah oleh saudara perempuan Marilou, Liza Werner, dengan tajuk "Kamayan Blues".
Ada pula foto yang diyakini diambil tahun 2014, di mana keduanya tengah berada di sebuah kelab malam dengan sejumlah orang. Marilou diketahui bekerja di hotel dan kasino di Nevada.
Dilansir Daily Mail, Marilou berasal dari Filipina, tetapi juga memiliki kewarganegaraan Australia. Laporan ini sekaligus menepis dugaan bahwa Marilou merupakan keturunan Indonesia.
Sekitar 20 tahun lalu, ia pindah ke AS mengikuti suami pertamanya yang kini telah tiada. Demikian pengakuan tetangga dan teman perempuan itu.
Marilou juga sempat menjalani kehidupan pernikahan selama 22 tahun dengan seorang warga Arkansas bernama Geary Danley. Pasangan ini berpisah pada April 2013, pada bulan yang sama Danley berada bersama Paddock di Manila.
Danley diketahui tiba di Negeri Paman Sam bersama dengan putrinya, Sheila.
Mantan putri tiri dan mantan suami Danley mengaku terkejut dengan hubungan perempuan itu dan Paddock. Mereka mengklaim tidak pernah mendengar soal itu sebelumnya.
"Keluarga kami tidak mengenal Stephen Paddock dan tidak mengetahui hubungan Marilou dengan Paddock. Marilou adalah mantan ibu tiri kami. Dia sosok yang baik dan lembut dan saya tahu dia hancur mengetahui apa yang terjadi," kata Dioone Waltrip, salah seorang mantan anak tiri Marilou kepada 5 News.
Mantan anak-anak tiri Marilou tidak mengungkap kenapa perempuan itu berpisah dengan ayah mereka. Hanya satu hal yang mereka tegaskan bahwa Marilou adalah sosok yang baik.
"Dia (Marilou) tidak berbahaya, bukan orang jahat sama sekali," tutur Deirdre Terrell, seorang mantan anak tiri Marilou lainnya.
Jejak Marilou di AS
Catatan pertama Marilou di AS bermula pada 1992 di Memphis, Tennessee. Selama 11 tahun, ia tinggal dengan berpindah-pindah rumah.
Pada 2003, catatan menunjukkan bahwa ia pindah ke Nevada. Sejak Januari 2017, Marilou terdaftar di rumah yang dihuninya bersama Paddock.
Belum jelas bagaimana keduanya bertemu, tapi kuat dugaan melalui dunia perjudian. Paddock merupakan seorang pencandu poker yang menghabiskan US$ 10 ribu per hari untuk bermain poker.
Jordan Knights, keponakan Marilou, mengungkapkan bahwa sebelum tragedi penembakan massal Las Vegas meletus, ia sempat mengunjungi bibinya dan Paddock di Las Vegas. Knights sama sekali tidak memiliki firasat bahwa Paddock memiliki "gudang senjata" yang pada akhirnya membunuh puluhan orang dan melukai ratusan lainnya.
Knights bepergian ke AS bersama dengan ibunya, Amelia Manango, saudara perempuan Marilou.
Ketika ditanya apakah Knights melihat tanda-tanda tentang keberadaan senjata api atau gangguan mental atas sosok Paddock, ia menjelaskan, "Dia tidak seperti laki-laki yang akan melakukan hal semacam itu. Saya bahkan tak tahu dia paham soal senjata".
Kepada The Courier-Mail, Knights menerangkan bahwa ketika berada di Las Vegas, mereka pergi makan siang di sebuah kasino. "Dia (Paddock) seseorang yang sangat normal. Ini aneh, gila (apa yang terjadi)".
Masih menurut Knights, ia tidak melihat ciri bahwa Paddock adalah seorang pria religius. "Tidak terlihat petunjuk (jika dia telah mengalami radikalisasi)".
Paddock dikabarkan menembak dirinya sendiri sebelum tim SWAT masuk ke dalam sebuah kamar di lantai 32 Mandalay Bay hotel, tempat di pria itu menjalankan aksi kejamnya. Butuh waktu 72 menit dari saat panggilan pertama 911 untuk masuk ke kamar hotel tersebut.
Di dalam kamar hotel ditemukan 23 senjata, termasuk jenis semi otomatis yang telah dimodifikasi. Ada pun dalam penggeledahan di kediaman Paddock di Mesquite, polisi menemukan 19 pucuk senjata dan bahan peledak.
Hingga kini motif di balik tindakan Paddock belum terungkap. Sementara, sosok Marilou akan dimintai keterangannya sekembalinya ia ke Negeri Paman Sam.
Erick, saudara Paddock menjelaskan bahwa Marilou adalah sosok terdekat dengan pelaku penembakan massal Las Vegas tersebut. Ia menambahkan, perempuan itu merupakan orang yang paling mungkin menjelaskan pola pikir Paddock.
"Marilou benar-benar orang terdekat Steve. Kami akan terbuka jika dia menghubungi kami kapan saja dia mau," ujar Erick.
Menurut Polisi, Paddock tak memiliki catatan kriminal secuil pun di masa lalu. Bahkan ditilang pun tak pernah. Namun, pria itu adalah anak dari Benjamin Hoskins Paddock, seorang perampok bank terkenal yang sempat masuk daftar FBI Most Wanted pada tahun 1969.
Fakta menarik lain tentang Paddock adalah setelah dewasa ia pernah 27 kali pindah rumah. Kesemuanya tersebar di Nevada, Florida dan Texas.
Paddock pernah bekerja untuk IRS, lembaga pemerintah federal Amerika Serikat yang mengumpulkan pajak dan menetapkan hukum pendapatan dalam negeri, dan satu waktu ia juga pernah menjadi tukang pos.
Pria itu disebut pernah menikah, tapi berakhir dengan perceraian tanpa anak. Mantan istrinya tidak bersedia bicara tentang sosok Paddock.
Advertisement