4 Artis Hollywood Ini Mengaku Korban Pelecehan Seksual

Liputan6.com, Hollywood - Sebuah tagar di Twitter memberikan kaum wanita suatu platform untuk membagikan kisah mereka, terutama pasca-terkuaknya kasus pelecehan dan serangan seksual yang dilakukan oleh produser terkemuka Hollywood, Harvey Weinstein.

Adalah artis Alyssa Milano yang menggunakan Twitter, untuk mengajak kaum wanita menggunakan tagar #MeToo, ketika berbagi kisah eskploitasi seksual yang mereka alami.

Dikutp dari sheknows.com pada Rabu (18/10/2017), tagar itu sebenarnya diciptakan pada pertengahan 2000-an oleh Tarana Burke, seorang pendamping remaja yang menyintas dari serangan seksual.

Tagar itu juga menjadi pemberdayaan bagi kaum wanita, khususnya wanita muda kulit berwarna, agar mereka berbagi cerita.

Dalam suasana skandal Weinstein, tagar itu pun kembali ramai dipakai, termasuk oleh beberapa selebritas yang pernah mengalami pelecehan seksual:

Pada 16 Oktober 2017, Milano mencuit, "Jika kamu pernah dilecehkan atau diserang secara seksual tuliskan ‘me too’ sebagai tanggapan terhadap cuitan ini."

Kampanye Milano disambut positif sejumlah artis Hollywood, yang memberanikan diri menceritakan pengalaman kelam mereka di masa lalu, ini empat di antaranya:

Pada 17 Oktober 2017, America Ferrera secara gamblang menuliskan, "Me too."

"Saya ingat pertama kalinya diserang secara seksual pada saat berusia 9 tahun."

"Saya tidak menceritakan kepada siapapun dan hidup menanggung malu dan rasa bersalah memikirkan bagaimana saya, seorang anak berusia 9 tahun, entah mengapa harus bertanggungjawab atas tindakan seorang pria dewasa."

"Saya harus bertemu dengan pria itu setiap hari selama bertahun-tahun sesudahnya."

"Ia tersenyum dan melambai, dan saya terburu-buru melewatinya, darah saya seperti membeku, hati saya membawa beban yang hanya diketahui oleh dirinya dan saya -- yaitu bahwa dia ingin saya menutup mulut dan membalas senyumnya."

Reese Witherspoon menggunakan kesempatannya berpidato dalam acara di Hollywood yang disokong oleh Elle Women untuk berbagi situasinya sendiri saat ia berusia 16 tahun.

Pada Senin lalu ia mengatakan, "Minggu ini adalah minggu yang sukar bagi kaum wanita Hollywood, bagi perempuan di seluruh dunia," kata dia.

Sang aktris pun secara gamblang menceritaan pelecehan seksual yang dialaminya, yang ternyata menjadi hal 'lumrah' di Hollywood.

"Saya sangat jijik pada direktur yang menyerang saya ketika berusia 16 tahun dan marah pada agen serta produser yang menggiring saya, seakan diam membisu menjadi syarat pekerjaan saya."

"Saya telah menjalani beberapa pengalaman pelecehan dan serangan seksual dan saya tidak terlalu sering membicarakannya."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pada 17 Oktober 2017, Jennifer Lawrence mencuit, "Saya masih belajar bahwa saya tidak harus tersenyum ketika seorang pria membuat saya tidak nyaman."

Melalui acara Elle Women yang sama seperti yang dihadiri Reese Witherspoon, Jennifer Lawrence mengungkapkan kisahnya dan tidak semua pelecehan datang dari kaum pria.

Seorang produser wanita bahkan ikut serta mempermalukan dia dalam suatu audisi.

"Saat itu, seorang produser wanita memaksa saya berbaris telanjang bersama dengan 5 wanita lain yang jauh lebih ramping daripada saya. Kami berdiri bersebelahan dan kelamin kami hanya ditutup lakban."

"Setelah berbaris secara terhina dan memalukan, produser wanita itu mengatakan kepada saya agar menggunakan foto telanjang saya sebagai inspirasi untuk diet."

Selama audisi, seorang produser pria pun mencuri kesempatan, "Dia bilang dia tidak mengerti kenapa semua orang bilang saya sangat gemuk. Menurutnya, saya 'sangat layak disetubuhi.'"

"Saya membiarkan diri saya diperlakukan secara demikian karena merasa memerlukannya untuk karier saya." 

Baru-baru ini Martha Stewart membuka kisahnya sendiri pada masa ia menjadi seorang model. Pada usia 16, ia diminta mengenakan bikini.

"Saya diminta mengenakan bikini di bawah pakaian saya. Saya kira, 'Oh, mungkin kita akan melakukan iklan pantai atau yang sejenisnya,'" kata Stewart kepada People.

"Jadi saya masuk kamar dan ada sebuah meja yang dikelilingi pria-pria yang berdiri, dan itu adalah sebuah agensi periklanan yang saya lupa namanya."

"Mereka bilang, 'Sekarang kamu boleh membuka pakaian kamu,' dan saya jawab, 'Oh, di sinikah kita membuat iklan? Apakah kami mengenakan bikini dalam iklan itu?'"

"Mereka menjawab, 'Tidak, tapi selagi kamu di sini kita sekalian lihat saja kamu seperti apa.' Saya langsung merasa ada pelecehan."

Tapi Stewart cukup berani untuk mengatakan bahwa ia di sana bukan untuk hal yang diminta tersebut dan pergi.