Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Georgia untuk Indonesia, Zurab Aleksidze secara resmi mengakhiri masa tugasnya di Tanah Air. Sebagai perwakilan diplomat pertama di Indonesia, ia merasa ada banyak pengalaman luar biasa yang tak akan ia jumpai di lain tempat.
"Saya sudah menyelesaikan lima tahun masa jabatan di Indonesia. Banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan, terutama ketika tinggal di Indonesia," ujar Dubes Aleksidze saat menyampaikan sambutan dalam acara Farewell Party di All Season Hotel Jakarta, Rabu 18 Oktober 2017 malam.
Dubes Aleksidze juga mengatakan, hal yang akan paling ia ingat selama tinggal di Indonesia adalah keramahtamahan warganya.
Advertisement
Baca Juga
"Banyak sekali pengalaman indah yang tak bisa saya sebutkan satu persatu. Tapi yang jelas, orang Indonesia begitu ramah. Saya merasa beruntung bisa tinggal di sini. Semoga kita semua dapat berjumpa lagi," tambahnya.
Ucapan terima kasih juga ia hantarkan kepada para menteri di Indonesia yang sudah menjadi sahabat dekat baginya.
Georgia adalah negara pecahan Uni Soviet yang mendeklarasikan restorasi kemerdekaannya pada 9 April 1991. Pada tahun 2016, di peringatan hari jadi negeranya yang ke-25, Dubes Aleksidze sempat menyampaikan kemajuan hubungan bilateral antara Georgia dan Indonesia di beberapa bidang.
Georgia dan Indonesia membangun suatu hubungan kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Pada tahun 2015 Ketua Parlemen Georgia mengunjungi Indonesia atas undangan Zulkifli Hasan, pimpinan MPR- RI, untuk membicarakan kelanjutan hubungan kerja sama legislatif antar kedua negara," ujar Aleksidze.
Ia juga mengatakan bahwa Georgia bisa menjadi rekan kerjasama yang baru dalam komunitas pasar bisnis Indonesia.
Selain dalam bidang ekonomi, Georgia juga ingin meningkatkan hubungan pariwisata antar kedua negara, salah satunya dengan menjalankan kebijakan bebas visa.
"Pembebasan visa untuk memasuki kedua negara bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan," jelas Aleksidze.
Di samping mempererat hubungan di bidang ekonomi dan pariwisata, Georgia juga ingin meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan, yakni dengan melakukan pertukaran pelajar dan pengajar, serta melakukan penelitian ilmiah.
Gelar Pekan Budaya, Georgia Undang Anak Berkebutuhan Khusus
Pada 22 Maret 2017, Kedutaan Besar Georgia untuk Indonesia menggelar pekan budaya. Acara tersebut mengundang tamu spesial yaitu anak-anak berkebutuhan khusus.
Duta Besar Georgia untuk Indonesia Zurab Aleksidze mengundang anak berkebutuhan khusus difasilitasi oleh Maria Monique Last Wish Foundation.
Dalam acara tersebut, dikutip dari keterangan pers Kedutaan Georgia, bocah-bocah itu diperkenalkan dengan budaya, tradisi dan huruf khas Georgia.
Dubes Aleksidze mengatakan sangat gembira dapat menggelar acara tersebut. Apalagi, anak-anak berkebutuhan khusus yang hadir cukup antusias.
Ia menyebut pemerintah negaranya dan juga Indonesia saat ini tengah menunjukan tren positif, untuk terus peduli terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.
Aleksidze pun berterima kasih dan menghaturkan apresiasi kepada pendiri Maria Monique Last Wish Foundation, Natalie Sutrisno Tjahja. Atas kerja sama itu, misi Georgia di Jakarta semakin dekat dengan anak-anak berkebutuhan khusus.
Dalam acara ini, selain memperkenalkan budaya, Kedutaan Georgia turut mempertontonkan shadow theater atau teater bayangan khas negaranya. Lakon yang dipertunjukan berjudul Budrugana Gagra.
Advertisement