4 Fakta Makanan Ringan yang Bisa Bikin Anda Ogah Jajan

Selain untuk urusan perut, makanan ringan juga dianggap sebagai teman paling pas bagi seseorang ketika menonton televisi atau bioskop.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Okt 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2017, 20:00 WIB
20160418-Ilustrasi-Popcorn-iStockphoto
Ilustrasi Popcorn (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Makanan ringan adalah salah satu hal yang dapat tak terpisahkan dari sebagian orang. Dianggap tak terlalu mengenyangkan untuk dikonsumsi, membuat makanan ringan ini sebagai alternatif pengganti roti, gandum, kentangm atau nasi.

Selain untuk urusan perut, makanan ringan juga dianggap sebagai teman paling pas bagi seseorang ketika sedang menonton televisi atau bioskop.

Berbaring di atas sofa sambil memegang setoples makanan ringan membuat hari libur Anda akan indah.

Tetapi, pernahkah Anda membayangkan seperti apa cerita di balik makanan yang sering Anda konsumsi tersebut. Ada beberapa kisah dan fakta yang terkandung dalam makanan ringan. Mulai dari asal usulnya, bahan yang digunakan, hingga cara pembuatannya.

Dikutip dari laman Listverse, Kamis (19/20/2017), berikut 4 fakta menarik di balik makanan ringan yang populer di dunia:

 

1. Cemilan Berbentuk Stik

Ilustrasi makanan ringan (iStock)

Sebagian besar dari Anda tentu tahu dengan cemilan berbentuk stik. Identik dengan warna oranye, jajanan ini kerap dikonsumsi oleh anak kecil maupun orang dewasa.

Cemilan stik atau yang akrab dikenal dengan sebutan Cheetos tersebut begitu renyah apabila dimakan. Kudapan klasik yang sudah selama hampir dari 70 tahun ini, pertama kali diperkenalkan oleh perusahaan Frito-Lay pada tahun 1048.

Biasanya, jajanan cheetos dibuat dari tepung jagung. Menurut peneliti makanan Steven Witherly, cheetos adalah contoh kecil dari 'kekosongan kalori yang hilang'.

Ketika jajanan ini lumer di dalam mulut, otak manusia berfikir bahwa tak ada kalori yang bisa dikonsumsi. Jika otak Anda berfikir bahwa tak ada kalori yang dapat dicerna, maka pesan yang disampaikan adalah perut Anda belum kenyang.

Hal inilah yang membuat seseorang mampu menghabiskan satu bungkus camilan stik ini dan bahkan ingin meminta lagi.

2. Pretzel

Pretzel adalah sejenis kue yang berasal dari Eropa (kemungkinan besar dari Italia). Kue ini berupa tiga simpul atau belitan. Rasanya asin dan sedikit manis. Pretzel ada yang lunak dan ada pula yang keras.

Ungkapan yang paling tepat digunakan untuk kue ini adalah makanan yang super lembut dan mudah untuk disobek. Tapi tahukah Anda ada isu yang beredar tentang kue ini.

Untuk menciptakan warna cokelat merata pada permukaan kue, beberapa oknum tak bertanggung jawab kerap mencelupkan pretzel ke dalam sebuah cairan kaustik (zat kimia berbahaya) yang mampu melarutkan gelas.

Campuran zat semacam ini dipercaya agar tampilan kue ini lebih menarik dan mampu menarik minat pembeli.

3. Permen Jelly

Permen jelly atau candy. (Foto: www.pabrikpermen.com)

Permen jelly dikenal sebagai camilan yang kenyal dan menggemaskan. Banyak bentuk yang populer dari permen ini, mulai dari beruang, ikan anjing dan lainnya.

Bahan yang digunakan untuk membuat membuat permen jelly adalah gelatin. Meski kini sudah ada gelatin nabati, pada zaman dahulu banyak orang yang memproduksi gelatin dari kolagen hewan.

Untuk membuat gelatin ini diperlukan tulang dan kulit binatang yang direbus dalam air mendidih sehingga menghasilkan kaldu yang nantinya akan didinginkan sehingga menjadi padat.

Proses pembuatan gelatin ini butuh waktu yang cukup panjang, bisa hampir enam jam. Pada zaman dahulu, hanya orang kaya yang bisa membuat gelatin. Namun, jajanan ini dapat diproduksi secara massal.

4. Popcorn

Ilustrasi Popcorn (iStockphoto)

Popcorn adalah salah satu kudapan tertua yang pernah diketahui. Arkeolog telah menemukan bukti bahwa popcorn dibuat pada 6.700 tahun yang lalu di Peru. Saat itu, popcorn dibuat tanpa sengaja saat seseorang meletakkan tongkol jagung di atas bara panas yang kemudian meletup.

Saat ini, untuk membuat sebuah popcorn sudah sangat mudah. Anda hanya perlu memasukkannya ke dalam microwave.

Bicara soal kudapan ini, tentu Anda akan tergoda dengan bau mentega yang dikeluarkan ketika proses memasak popcorn. Namun, aroma pada popcorn tersebut dinilai berbahaya.

Pasalnya, ada zat kimia yang dikeluarkan dan berbahaya apabila dihirup dan masuk ke paru-paru. Zat kimia yang terhirup akan mempersempit saluran pernapasan pada paru-paru. Jika dilakukan terus menerus maka organ pernapasan pada manusia akan rusak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya