Liputan6.com, Nagano - Layanan tanpa turun dari kendaraan atau drive-thru ternyata tak hanya tersedia di restoran cepat saji. Sebuah rumah duka di Jepang juga membangun fasilitas serupa. Terdengar tak lazim memang, tapi inovasi ini dinyatakan mempermudah para pelawat yang hendak melayat.
Rumah duka Aishoden, di kota Ueda, Nagano, Jepang, mulai membuka layanan drive-thru mereka baru-baru ini. Layanan itu memungkinkan pelayat memberikan uang duka cita tanpa harus keluar dari mobil mereka.
Pengendara mobil dapat memberikan uang duka cita melalui jendela drive-thru, sekaligus memasukkan nama dan alamat mereka pada perangkat yang disodorkan oleh resepsionis.
Advertisement
Setelah itu, mereka menyerahkan uang duka cita dan dupa sebagai persembahan. Uniknya, wajah pelayat yang menggunakan fasilitas drive-thru akan ditampilkan melalui layar monitor di dalam rumah duka, sehingga para pelayat lainnya dapat melihat siapa saja yang hadir dalam upacara pemakaman.
"Fasilitas ini diberikan bagi pelayat yang biasanya tidak memiliki waktu berlama-lama saat menghadiri sebuah upacara pemakaman," kata seorang warga, Kazuhiro Ogura, dikutip dari Japan Today, Minggu (17/12/2017).
Pelayanan drive-thru di rumah duka Aishoden diklaim sebagai yang pertama di Jepang. Fasilitas tersebut sebenarnya ditujukan bagi para manula dan penyandang disabilitas agar semakin mudah saat menghadiri upacara pemakaman.
Di samping itu, layanan drive-thru tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh mereka yang sedang terburu-buru agar tetap dapat memberikan penghormatan terakhir kepada kerabat yang meninggal dunia.
Mobil Jenazah Mewah Buatan Jepang
Jepang selalu terkenal akan inovasi barunya yang menggebrak. Selain layanan drive-thru di rumah duka, sebelumnya di Jepang dilaporkan ada mobil jenazah yang dimodifikasi menjadi amat elegan.
Berkantor di Toyama, Jepang, Mitsuoka baru-baru ini meluncurkan mobil jenazah mewah. Dikatakan mewah, karena basis mobil ini adalah kendaraan high-end seperti Toyota Alphard dan Vellfire. Demikian seperti yang dikutip dari Japan Today, September lalu.
Di bagian penumpang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga ada tempat menyimpan peti di sisi kanan mobil. Ada sejumlah lampu tambahan yang diempatkan di kiri dan kanan. Di sisi kiri masih tersisa ruang untuk tempat duduk pengantar.
Sementara bagian depannya tidak ada yang berubah. Hanya ada sedikit tambahan pembatas dan kaca di sebelah kiri.
Resminya, mobil ini adalah gabungan antara sleeping car dan funeral car. Sleeping car adalah kendaraan yang biasa membawa mayat dari rumah sakit ke rumah duka. Sementara dari rumah duka ke pemakaman, pakai funeral car. Di Jepang, ini adalah dua kendaraan yang berbeda.
Mitsuoka berhasil merancang mobil tersebut tanpa menambah wheelbase pada mobil asli. Umumnya, untuk menampung peti mayat, kendaraan jenazah biasanya memang dimodifikasi di bagian itu. Alphard yang berukuran 4.915 mm (panjang) x 1.850 mm (lebar) x dan 1.880 mm (tinggi) dianggap sudah sesuai.
Satu mobil jenazah paling populer adalah hasil modifikasi dari Toyota Crown. Harga mobil ini 30 persen lebih murah karena tidak memerlukan perubahan besar, semisal pemotongan frame dan pengelasan. Harga mobil mulai dari 4.66 juta yen atau setara Rp 566,3 juta.
"Dengan biaya mobil yang lebih rendah, biaya pemakaman bisa diturunkan," demikian pernyataan resmi perusahaan, membayangkan keuntungan yang bisa didapat dengan memilih mobil ini.
Advertisement