Ternyata 30 Persen Tentara Somalia Tidak Bersenjata

Menteri Pertahanan Somalia Mohamed Mursal Sheikh Abdirahman mengakui bahwa pihaknya tidak hanya kekurangan senjata, namun juga prajurit.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Des 2017, 06:27 WIB
Diterbitkan 21 Des 2017, 06:27 WIB
Senjata Api
Ilustrasi Foto Senjata Api (iStockphoto)

Liputan6.com, Mogadishu - Sejak September 2017, militan al-Shabab telah menguasai empat pangkalan militer pemerintah Somalia, menewaskan lebih dari 60 tentara dan menyita sejumlah besar senjata.

"Penilaian Kesiapan Operasional" yang dilakukan pemerintah mendapati bahwa sekitar 30 persen tentara di pangkalan ini tidak memiliki senjata.

Para pejabat yang mengevaluasi mengatakan beberapa satuan juga tidak memiliki persenjataan menengah dan berat bahkan beberapa satuan kekurangan prajurit. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia pada Kamis (21/12/2017).

Pada hari Selasa, Menteri Pertahanan Somalia Mohamed Mursal Sheikh Abdirahman mengakui bahwa pihaknya kekurangan tentara dan senjata.

"Ada beberapa yang tidak dipersenjatai. Kami berupaya untuk melengkapi peralatan mereka namun sebagian besar memiliki senjata," kata Abdirahman.

Dia juga mengakui "kesenjangan" jumlah tentara di pangkalan militer.

"Ketika kami melakukan kajian ini, kami tidak mengumumkan dan mengatakan bahwa orang harus melaporkan penilaian ini, kami hanya pergi ke sana dan menilai mereka yang siap di pangkalan mereka, pelatihan dan peralatan mereka," katanya. 

Abdirahman mengatakan jumlah tentara nasional Somalia yang digaji adalah 26.000 orang tapi menambahkan bahwa jumlah tersebut termasuk tentara yang sudah pensiun dan tua, yang cacat dan anak yatim.

230 Orang Tewas dalam Ledakan Bom Truk di Somalia

Bom Somalia
Setidaknya 230 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan bom truk di Mogadishu, Somalia, pada 14 Oktober 2017. (AP Photo/Farah Abdi Warsameh)

Serangan yang dilancarkan kelompok al-Shabab kerap menelan korban jiwa dalam jumlah besar. Sebut saja salah satunya serangan yang dilancarkan pada Oktober 2017.

Sebuah bom berkekuatan besar meledak di area sibuk di dekat ibu kota Somalia, Mogadishu. Menurut polisi, peristiwa yang terjadi pada 14 Oktober 2017 itu menewaskan setidaknya 230 orang.

Bom yang diangkut menggunakan truk dan diledakkan di dekat pintu masuk Safari Hotel itu turut melukai ratusan lainnya.

"Ada lebih dari 300 orang yang terluka, beberapa di antara mereka terluka sangat serius," ujar pejabat kepolisian, Ibrahim Mohamed. Ia menambahkan, kemungkinan korban tewas akan bertambah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya