Usai Badai, Fenomena Aneh Awan Payudara Hiasi Langit Melbourne

Penduduk Melbourne melihat fenomena aneh usai badai menerjang wilayah tersebut, yakni terbentuknya awan mammatus atau awan payudara.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Des 2017, 08:15 WIB
Diterbitkan 21 Des 2017, 08:15 WIB
Pengguna media sosial mengunggah foto awan berbentuk aneh, gambar ini diambil di Mount Evelyn.
Pengguna media sosial mengunggah foto awan berbentuk aneh, gambar ini diambil di Mount Evelyn. (Gcarrick)

Liputan6.com, Melbourne - Penduduk Melbourne, Victoria, melihat fenomena aneh usai badai menerjang wilayah tersebut pada 19 Desember 2017, yakni terbentuknya awan mammatus atau awan payudara.

Dikutip dari ABC Australia Plus, Kamis (20/12/2017), fenomena tersebut berawal saat badai petir menyapu negara bagian Victoria. Banjir bandang dan pemadaman listrik yang berdampak kepada puluhan ribu orang pun terjadi.

Badai memasuki kawasan pusat bisnis (CBD) di Melbourne sekitar waktu makan malam. Hal itu bersamaan ketika orang-orang mulai bersiap menikmati malam di depan televisi, atau ponsel dan tablet mereka.

Beranjak dari layar perangkat mereka, penduduk Melbourne mengalihkan pandangan mereka ke fenomena aneh nan menyilaukan di langit.

Setelah badai Melbourne berlalu, mereka melihat awan berbentuk aneh dan mengunggahnya ke media sosial untuk berbagi apa yang telah mereka lihat.

Penjelasan Ahli

Awan Mammatus terlihat di atas Eastwick
Awan Mammatus terlihat di atas Eastwick (Kyleobite)

Prakirawan cuaca dari Biro Meteorologi, Dean Marramore, mengatakan bahwa awan melingkar yang terlihat itu disebut awan mammatus atau awan payudara.

"Ini adalah nama latin dan itu berarti payudara, ambing atau kelenjar susu," kata Marramore. "Pada dasarnya, seperti itulah penampilan mereka."

Awan Mammatus terbentuk saat udara dingin tenggelam di bawah awan.

"Mereka biasanya terbentuk di balik badai petir yang parah seperti yang kita alami tadi malam," kata Marramore.

"Anda mendapatkan banyak udara naik ke badai dan kemudian beberapa di antaranya mencoba untuk mengendap kembali."

Marramore mengatakan bahwa formasi awan yang jarang terjadi ini umumnya berlangsung antara 15 dan 20 menit.

Dia mengatakan, awan mammatus yang terjadi saat itu sangat "mengesankan" karena mereka terjadi saat matahari terbenam.

Dampak Badai di Victoria

Sebuah formasi awan mammatus di Belanda. Awan yang tidak biasa sering terbentuk setelah badai petir parah.
Sebuah formasi awan mammatus di Belanda. Awan yang tidak biasa sering terbentuk setelah badai petir parah. (Strange Sounds)

Badai yang parah menyebabkan kerusakan yang meluas di seluruh negara bagian Victoria.

Distrik-distrik di barat laut dan tengah negara bagian Victoria adalah yang paling parah terdampak badai. Angin yang bertiup dengan kecepatan hingga 100 kilometer per jam pun menumbangkan pepohonan dan tiang listrik.

Rumah rusak dan jalan terputus oleh pohon tumbang. Puluhan ribu rumah pun tak teraliri listrik.

Hujan es besar juga terjadi di sejumlah wilayah. Banjir bandang pun menerjang Melbourne, di mana curah hujan 20 milimeter turun dalam 15 menit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya