4 Kisah Konyol Kegagalan FBI, Nomor 3 Bikin Miris...

Agen FBI juga manusia, mereka bisa saja melakukan kesalahan... tapi kalau sampai konyol begitu, bagaimana ceritanya?

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 14 Jan 2018, 21:00 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2018, 21:00 WIB
Ilustrasi FBI
Ilustrasi FBI (Eric Risberg/AP)

Liputan6.com, Washington, DC - Pada tahun 2011, pengusaha Brooks Kellogg membayar agen Biro Investigasi Federal (FBI) yang menyamar sebagai pembunuh bayaran. Kellog tak tahu bahwa ia adalah FBI dan memberikan uang US$ 2.000 untuk membunuh mantan rekan bisnisnya.

Agen FBI yang menyamar itu disadap dengan kamera rahasia yang seharusnya mencatat pertemuan tersebut.

Namun, saat kasus percobaan pembunuhan itu dibawa ke pengadilan, keadaan jadi serba salah saat jaksa menyadari bahwa kamera tidak mencatat sesuatu yang berguna, karena para pria tidak saling berhadapan.

Parahnya lagi, audio tidak merekam pembicaraan mereka.

Kellogg bisa saja lolos karena kurangnya bukti yang memberatkan, namun dia akhirnya dijatuhi hukuman enam tahun penjara dan diperintahkan untuk membayar denda US$ 100.000. Kasus Kellogg bukanlah kali pertama FBI gagal dalam melakukan operasi atau melakukan sesuatu yang konyol.

Agen FBI memang manusia, yang tak luput dari kesalahan. Namun, bagaimana sejumlah kasus gagal gara-gara kekonyolan mereka?

Inilah empat kisah konyol FBI yang gagal dalam tugasnya. Nomor tiga paling bikin miris. Liputan6.com mengutip dari Listverse pada Minggu (14/1/2018):

1. Kantor FBI di Philadelphia Dibobol Orang

4 Kisah Konyol Kegagalan FBI, Nomor 3 Bikin Miris...
Kantor FBI di Philadelphia (Dokumen FBI)

Pada 8 Maret 1971, FBI melaporkan delapan orang dari 'Citizens Commission to Investigate the FBI', sebuah kelompok anti-perang, membobol kantor mereka di Philadelphia dan membawa 1.000 dokumen rahasia.

Salah satu dokumen itu mengungkapkan bahwa FBI memiliki operasi mata-mata yang disebut COINTELPRO, sebuah aktivitas FBI untuk menjelek-jelekkan tokoh pergerakan sipil pada masa itu.

Namun, FBI melebih-lebihkan kisah itu, seperti para aktivis mengintai agen-agen FBI dengan baik. Kantor dirusak dan agen diserang.

Padahal, yang masuk ke kantor itu hanya satu orang. Perempuan pula! Dia adalah Bonnie Raines, ia dan suaminya John, bersama seorang temannya merencanakan masuk ke gedung FBI. 

Ia hanya berbekal linggis dan masuk ke kantor di malam pertandingan Muhammad Ali melawan Joe Fraizer.

Bonnie bisa melenggang kangkung karena semua agen sibuk menonton TV.

Pembobolan kantor FBI bikin berang Direktur FBI J Edgar Hoover. Ia mengirim 200 agen untuk menyerang 'perampok' namun gagal.

2. Tinggalkan Dokumen Rahasia

dokumen-ilustrasi-131113c.jpg
ilustrasi dokumen (istock)

Hal konyol pernah menimpa FBI terjadi pada 24 September 2010. Mereka menggerebek rumah di Minneapolis dan Chicago.

Di rumah pasangan Mick Kelly and Lindon Gawboy, para agen membawa dokumen, buku-buku, komputer, ponsel, dan paspor.

Namun, seorang agen meninggalkan surat perintah operasi yang sifatnya rahasia. Isi surat itu mencakup informasi tentang perencanaan operasi beserta foto-foto pengawasan pertanyaan tersangka dan interogasi.

Juga berisi informasi mengenai kecurigaan bahwa dua aktivis, Merideth Aby dan Jessica Rae Sundin, memiliki hubungan dengan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC).

Kecurigaan tersebut muncul karena para aktivis telah menghadiri pertemuan puncak perdamaian di daerah-daerah yang dikuasai oleh FARC di Kolombia.

Pasangan itu tidak segera menemukan dokumen rahasia tersebut, karena tergeletak di antara kertas mereka sendiri tersebar di lantai rumah mereka.

Mereka membuang semua kertas ke dalam lemari arsip dan menemukan dokumen di kabinet tujuh bulan kemudian.

3. Jatuh Cinta dan Menikahi Militan ISIS

Jatuh Cinta dan Menikahi Militan ISIS
Daniela Greene jatuh cinta pada militan ISIS (CNN/AFP)

Pada tahun 2014, Daniela Greene adalah seorang agen FBI yang bertugas memata-matai militan dan perekrut ISIS di media sosial.

Militan itu adalah Denis Cuspert, mantan rapper Jerman yang nama panggungnya adalah Deso Dogg. Jadi anggota ISIS, dia mengubah nama menjadi Abu Talha al-Almani.

Cuspert adalah salah satu militan asing yang paling ganas dalam jajaran ISIS dan pernah tampil dalam sebuah video di mana dia memegang kepala yang terpenggal dan mengancam Presiden Barack Obama.

Entah bagaimana, Greene jatuh cinta pada Cuspert, yang meyakinkannya untuk ikut bergabung dengannya di Syria.

Dia mengatakan kepada suaminya bahwa dia akan mengunjungi orang tuanya di Jerman sebelum melarikan diri ke Suriah melalui Turki.

Dua minggu sebelum menikah dengan Cusper, Green sadar kehidupan sebagai pengantin ISIS tidak semarak itu.

Beberapa bulan kemudian, dia melarikan diri kembali ke AS, di mana dia dijatuhi hukuman dua tahun penjara. Kok bisa ya?

4. Tabrakkan Barang Bukti Ferrari

Ferrari
Ilustrasi (ist)

Pada tahun 2008, FBI menemukan Ferrari F50 tahun 1995 saat dalam penggerebekan obat bius di Kentucky.

Kendaraan tersebut telah dilaporkan dicuri pada tahun 2003 dan termasuk dalam Asuransi Motor, yang telah membayar klaim pemilik aslinya.

FBI memberi tahu Asuransi Motor tentang temuan tersebut namun menolak melepaskan kendaraan tersebut.

Setahun kemudian, seorang agen menabrakkannya saat membawa asisten pengacara AS untuk melakukan joyride.

Bingkai kendaraan pecah saat kecelakaan, dan mobil itu mengalami beberapa penyok dan goresan di sana-sini.

Asuransi Motor menggugat pemerintah AS seharga US$ 750.000, yang merupakan biaya kendaraan tersebut. Namun, Departemen Kehakiman menolak tuntutan pengadilan tersebut. 

Dengan alasan bahwa FBI tidak bertanggung jawab untuk membayar ganti rugi karena kendaraan tersebut berada di bawah tahanan pada saat kecelakaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya