Liputan6.com, Moskow - Moskow, Rusia, diselimuti hujan salju terberat, konon dalam 100 tahun. Hal itu terlihat dari banyaknya jumlah mobil hancur tertimpa pohon runtuh, sementara suhu turun hingga minus 12 derajat Celsius.
Pasukan pembersih bersikeras membersihkan jalan di ibu kota Rusia tersebut karena salju setebal 17 inci atau sekitar 43 cm jatuh sepanjang akhir pekan.
Sementara itu, para kru telah membersihkan 1,2 juta meter kubik salju dalam 24 jam terakhir. Sedangkan lapisan tipis salju di kota menyebabkan 2.000 pohon tumbang dengan lebih dari 100 kendaraan menjadi korban akibat tertimpa.
Advertisement
Wali kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan, satu orang tewas akibat cuaca buruk tersebut.
"Seseorang meninggal karena tertimpa pohon tumbang yang menimpa kabel listrik," ujar Sobyanin menulis di media sosial, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (6/2/2018).
Sementara itu lebih dari 100 penerbangan tertunda dan anak-anak diliburkan dari sekolah akibat turunnya salju, yang 20 persen lebih tinggi dari biasanya.
Layanan darurat juga mendesak pengemudi untuk menggunakan kendaraan umum kecuali jika ada 'kebutuhan mendesak', karena risiko turunnya salju lebat dan jalanan licin tertutup es.
Wakil wali kota Pyotr Biryukov mengatakan, "Ini adalah pertama kalinya dalam 100 tahun ada salju sebanyak ini."
'Kiamat Salju'?
Kantor berita RIA Novosti Rusia menyebut kondisi tersebut sebagai "kiamat bersalju".
"Dalam lima hari pertama bulan Februari, rata-rata bulanan (hujan salju) tercapai," tutur wakil kepala pusat penelitian cuaca Hydrometcentre Rusia, Nadezhda Tochenova.
"Itu tentu saja anomali."
Salju dengan ketebalan 21 inci atau 53 cm di salah satu stasiun cuaca kota, kata Tochenova, sambil menyangkal laporan bahwa hujan salju adalah rekor sepanjang masa.
Umumnya, di sebuah kota yang sudah terbiasa dengan cuaca dingin, hujan salju yang lebat tidak mempengaruhi pemanas sentral atau pasokan listrik dan transportasi umum sebagian besar berjalan seperti biasa.
Advertisement