Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, Selandia Baru berduka karena kehilangan Burung Gannet satu-satunya yang tinggal di sebuah pulau di lepas pantai negara itu. Nahasnya, burung itu mati dikelilingi replika burung yang hewanitu kira adalah kekasihnya.
Nigel "no mates" atau "si jomblo" -- demikian dia dijuluki -- menjalani hidup sendirian di tepi tebing yang sepi di Pulau Mana yang hampir tak berpenghuni. Burung itu tinggal bersama dengan 80 replika tiruannya.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari The Independent awal Februari 2018 lalu, tubuh Nigel ditemukan bersama replika patung burung gannet. Seorang ahli konservasi memperkirakan, hewanitu meringkuk mati di patung replika yang ia anggap sebagai kekasihnya.
Advertisement
Nigel pernah mencoba merayu replika itu pada tahun 2013. Ia membangun sarang dari rumput laut, lumpur dan ranting untuk burung itu.
Nigel si jomblo dipancing ke pulau lima tahun yang lalu oleh petugas satwa liar, yang pertama kali menempatkan replika beton di sisi tebing pada bulan Desember 1997, menyiarkan panggilan mereka melalui pengeras suara dengan harapan bisa membangun koloni baru.
Dia adalah burung gannet pertama yang tinggal di Pulau Mana dalam 40 tahun terakhir, dan para pemerhati lingkungan berharap akan ada banyak lagi gannet. Namun tidak ada yang mengikuti si Nigel dan dia pun diberi julukan oleh para fansnya sebagai burung paling kesepian di dunia.
Burung Gannet adalah salah satu hewan monogami diantara mayoritas binatang yang berpoligami. Mereka cinta mati pada pasangan hingga maut memisahkan.
Selain burung gannet, ada sejumlah hewan yang hidup bermonogami. Seperti halnya Nigel, binatang-binatang ini romantisnya bikin baper alias bawa perasaan. Seperti, mati dalam pelukan atau mati karena pasangannya mati atau hilang.
Berikut empat hewan monogami yang romantisnya bikin baper. Liputan6.com menggutip dari Listverse pada Minggu (25/2/2018).
1. Burung Enggang
Burung enggang adalah burung besar hutan Asia Tenggara yang hidup dengan cara monogami.
Sebelum memilih pasangan, enggang atau rangkong betina akan melihat bokong para pejantan dan kemudian betina memilihnya.
Usai memilih pasangan, sepasang sejoli membentuk sarang, biasanya mencari lubang berongga di pohon tinggi.
Setelah itu, keduanya memadu kasih dan betina membuat dekorasi interior sarang mereka dengan kotorannya sendiri.
Di balik dinding kotoran ini, betina meletakkan telurnya dan menginkubasinya. Ada celah kecil di dinding tempat jantan mengantarkan makanan.
Selama lima minggu setelah telur menetas, betina tetap bersama dengan bayinya, bergantung pada pasangannya untuk makanan.
Betina kemudian pergi, tapi anak-anak belum siap untuk keluar dari sarangnya, jadi mereka meletakkan kembali dinding dengan menggunakan kotoran mereka sendiri.
Baru setelah dua minggu lagi diberi makan oleh orang tua mereka melalui dinding tinja sarang hewan itu.
Advertisement
2. Belut Serigala
Di balik mukanya yang... buruk rupa, hewan ini adalah binatang paling romantis. Geraknya gemulai, lamban sehingga sering dipanggil, 'kakek dari laut'.
Mereka mulai mencari pasangan ketika berusia 4 tahun. Namun, baru tiga tahun kemudian, si betina bertelur. Selama itu, pasangan belut serigala kerap berdua-duaan saja.
Pasangan itu mengatur rumah di celah batu tunggal. Saat pasangan itu berkembang biak, mereka menghasilkan ratusan telur kuning. Baik jantan maupun betina bergiliran untuk menjaga bayinya sementara yang lainnya keluar untuk memberi makan. Di akuarium, kehidupan romantis ini bisa bertahan sepanjang umur ikan, hingga 28 tahun.
3. Berang-berang
Ketika berang-berang sudah kawin maka mereka akan menjadi pasangan yang tak terpisahkan.
Pasangan berang-berang itu akan makan, tidur dan istirahat bersama-sama, mereka bahkan selalu bergandengan tangat saat tidur terapung di atas air agar mereka tak berpisah dengan pasangannya.
Advertisement
4. Tikus Vole Padang Rumput
Sebagian besar hewan pengerat jauh dari romantis, tapi tidak bagi tikus vole padang rumput. Mereka adalah salah satu dari segelintir makhluk monogami yang romantis.
Pejantan akan pindah dengan ke rumah betina dan tetap bersamanya selama sisa hidup mereka.
Selama musim kawin, mereka akan menandai wilayah mereka dan mempertahankannya dari tamu tak diundang dengan cara memamerkan gigi dan mengangkat kedua lengannya.
Jantan sangat agresif terhadap betina penganggu rumah tangga yang mencoba masuk wilayah dan bahkan akan menyerang rumah pasangannnya.
Pasangan yang bahagia tidak hanya akan berbagi mengurus anak, tapi juga saling menjaga dan berpelukan mencari kehangatan.