17-3-1906: Gempa Mematikan Mengguncang Taiwan

Taiwan diguncang gempa hebat kala itu. Korban tewas mencapai ribuan, sedangkan korban luka tak terhitung jumlahnya.

oleh Afra Augesti diperbarui 17 Mar 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2018, 06:00 WIB
Gempa Taiwan 1906
Dampak kerusakan dari gempa Taiwan tahun 1906. (Wikimedia/Public Domain)

Liputan6.com, Taipei - Gempa dahsyat mengguncang Taiwan pada Sabtu pagi, 17 Maret 1906. Lebih dari 1.258 orang tewas, 2.385 luka-luka, 6.769 rumah rusak, 14,218 bangunan hancur.

Gempa dilaporkan melanda negeri ini dalam satu hari penuh. Sungguh mengerikan. Efek lindu meratakan semua bangunan dengan tanah dan menghancurkan seisi kota.

Dikutip dari History, gempa hebat ini disebabkan pergerakan sesar Chinsekiryo dan Baishiku yang terletak di bawah Taiwan. Episentrum gempa ada di bawah kota Kagi, dengan kekuatan 7,1 SR dan terasa hingga Jepang. Ribuan bangunan di seluruh Taiwan benar-benar runtuh oleh getaran gempa.

Desa Datiyo, Raishiko dan Shinko nyaris musnah. Namun, sebagian besar korban meninggal ditemukan di Kagi. Mereka tewas karena tertimpa reruntuhan bangunan atau rumah mereka sendiri.

Saat tim SAR hendak melakukan penyelamatan korban hidup dan evakuasi jenazah, gempa susulan datang dan mendera Taiwan sepanjang hari. Alhasil, tim mengalami kesulitan.

Hanya berselang satu bulan setelahnya, gempa sebesar 8,3 SR melanda San Francisco hingga pantai Amerika Utara, melintasi Samudra Pasifik dari Taiwan.

Gempa mematikan berikutnya di Taiwan terjadi pada tahun 1935, ketika 3.200 orang dilaporkan meninggal.

Di hari yang sama, tahun 1901, lukisan milik pelukis legendaris Belanda, Vincent van Gogh, dipamerkan untuk pertama kalinya di galeri Bernheim-Jeune, Paris, Prancis. Tujuh puluh satu lukisan dipajang di sana. Karya-karya van Gogh yang menjadi daya tarik pengunjung kala itu ialah sapuan tebal kuas dan warna-warna yang ekspresif.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya