Liputan6.com, Washington, D.C - Sejumlah pejabat di bawah kepemimpinan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mundur dari jabatannya. Sementara beberapa lainnya justru dipecat oleh Orang Nomor Satu di Negeri Paman Sam itu.
Donald Trump memecat Rex Tillerson dari jabatannya sebagai Menteri Luar Negeri AS, Rabu 14 Maret 2018. Pemecatan ini terbilang mengejutkan. Sebab, Tilllerson dipecat Trump tanpa alasan yang jelas. Bahkan, dia mengaku hanya diberi kabar melalui telepon.
Menurut pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS, Tillerson telah mengetahui pemecatannya lewat Twitter Trump beberapa jam sebelumnya. Kini jabatan Menteri Luar Negeri AS ditempati oleh mantan Direktur CIA Mike Pompeo, dan jabatan Direktur CIA ditempati oleh Gina Haspel.
Advertisement
"Mike Pompeo, Direktur CIA, akan menjadi Menteri Luar Negeri AS yang baru. Dia akan bekerja dengan baik. Terima kasih untuk Rex Tillerson atas jasanya selama ini. Gina Haspel akan jadi Direktur CIA yang baru dan dia adalah perempuan pertama yang terpilih. Selamat," tulis Trump.
Beberapa pejabat pemerintahan Donald Trump yang mengundurkan diri di antaranya adalah penasihat ekonomi Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Gary Cohn. Dia mengundurkan diri dari jabatannya karena kesal saat Trump menaikkan tarif impor alumunium dan baja pada Rabu 7 Maret. Sebagaimana diketahui, Cohn merupakan pendukung perdagangan bebas dan hubungan antara Cohn dan Trump tidak terlalu dekat.
Seperti dirangkum dari merdeka.com dan Business Insider, tiga pejabat AS yang juga dipecat oleh Trump yaitu:
1. Sally Yates
Presiden Donald Trump memberhentikan Pelaksana Tugas Jaksa Agung Sally Yates karena menolak penerapan aturan imigrasi yang kini ramai disebut sebagai larangan bagi muslim, 31 Januari 2017.
Yates juga berperan penting dalam peristiwa yang menyebabkan penggulingan penasihat keamanan nasional Michael Flynn. Yates memberitahukan bahwa Flynn bisa rentan terhadap pemerasan Rusia.
2. Preet Bharara
Trump memecat Bharara dari jabatannya sebagai jaksa AS untuk Distrik Manhattan Selatan, 11 Maret 2017. Alasannya karena dia menolak menyerahkan pengunduran dirinya pada Jaksa Agung Jeff Sessions.
"Saya tidak mengundurkan diri. Beberapa saat yang lalu saya dipecat. Menjadi Jaksa AS di SDNY (Southern District of New York) selamanya akan menjadi kehormatan terbesar dalam kehidupan profesional saya," cuitan Twitter Bharara.
3. James Comey
Selain keduanya, Trump kembali memecat jajaran staf pemerintahannya. Kali ini, Trump memberhentikan James Comey dari jabatannya sebagai Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) pada 10 Mei 2017.
Pemecatan itu dilakukan secara tiba-tiba. Menurutnya, pemecatan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap badan penegak hukum tertinggi negara.
"FBI adalah salah satu institusi kami yang paling dipercaya dan dihormati. Ini (pemecatan) menandai awal baru untuk mengembalikan mahkota penegak hukum kami di mata masyarakat," kata Trump.
Kendati telah mengambil keputusan yang mengejutkan, Donald Trump enggan membeberkan alasan utama Comey dipecat dari jabatannya. Namun pejabat Departemen Kehakiman mengungkapkan bahwa pemecatan tersebut dilakukan karena Comey telah salah menangani penyelidikan terhadap email Hillary Clinton.
Reporter: Fellyanda Suci Agiesta
Sumber: Merdeka.com