Gara-Gara Penyair Rusia yang Mabuk, Penghuni Apartemen Kehabisan Air

Tindakan penyair asal Rusia tersebut mengacaukan seisi apartemen. Apa yang ia lakukan?

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2018, 08:15 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2018, 08:15 WIB
Minuman Beralkohol Vodka
Ilustrasi Foto Minuman Keras Vodka. (iStockphoto)

Liputan6.com, Moskow - Seorang pria keras kepala di Rusia tak mau membiarkan tukang ledeng masuk ke kamarnya dan memperbaiki pipa yang bocor. Ia justru membacakan puisi, demikian seperti dikutip dari RBTH Indonesia, Selasa (27/3/2018).

Peristiwa menyebalkan itu terjadi pada Sabtu, 24 Maret 2018. Warga apartemen di pusat kota Sankt Peterburg, Rusia, kehabisan air karena otoritas lokal terpaksa mengunci pipa, demi memperbaiki kebocoran di salah satu kamar.

Masalah itu seharusnya bisa diselesaikan dengan mudah oleh tukang-tukang ledeng. Namun, hambatan muncul ketika mereka mencoba menghubungi pemilik apartemen -- seorang lelaki tua, yang menurut tetangganya gemar mabuk-mabukan.

Pria itu menolak membukakan pintu untuk tukang ledeng. Sebaliknya, ia malah membacakan puisi dari belakang pintu yang terkunci. Ternyata, lelaki itu bukan hanya seorang alkoholik, tetapi juga penulis puisi dan novel.

Berbagai karya yang ia terbitkan menggunakan nama pena Anatol Arm. Salah satu karyanya berjudul A Steamroller on the Cemetery cukup diketahui publik Rusia.

 

 

Saksikan juga video berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kenapa Orang Rusia Suka Minum Alkohol?

Alhokol
Ilustrasi Foto Alkohol (iStockphoto)

Minuman keras merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseharian orang Rusia. Namun, bagaimana sejarahnya hingga Rusia mendapat reputasi sebagai negara yang suka minum alkohol?

Pada 2011, muncul satu kompilasi fakta-fakta lucu mengenai Rusia yang dibuat oleh seorang warga Kanada yang mengajar Bahasa Inggris di Moskow. Beberapa fakta itu dibantah oleh orang-orang Rusia, seperti klaim bahwa mereka tidak mengucapkan "terima kasih" atau "tolong".

Namun, tidak ada orang Rusia yang keberatan dengan pernyataan pada nomor urut ke-17: "Orang Rusia sangat suka minum vodka. Itu bukan mitos."

Ungkapan bahwa orang Rusia menyukai alkohol sudah ada bahkan sejak Rusia belum terbentuk.

Menurut catatan sejarah abad ke-12 Pověstĭ Vremęnĭnyhŭ Lětŭ (Hikayat Masa Lalu), ketika Pemimpin Rus Kuno Pangeran Vladimir tengah menentukan agama apa yang harus dianut oleh bangsa Slavia yang menyembah berhala, ia menemukan bahwa muslim tak boleh minum alkohol. Karena itu, ia pun urung membawa rakyatnya memeluk Islam.

"Minum-minum adalah kesenangan semua orang Rusia. Kita tidak bisa hidup tanpanya," ujar sang pangeran.

Saat itu, orang Rusia tidak minum vodka, tapi wine (anggur) dan mead, yaitu minuman alkohol yang terbuat dari madu. Menurut sejarawan, vodka baru hadir di Rusia pada abad ke-16, dan langsung menjadi simbol negara bersama dengan beruang dan matryoshka.

Penulis Soviet Venedikt Yerofeyev, dalam novelnya Moscow-Petushki, berkelakar dengan mengusulkan untuk menggambar perbatasan antara Rusia dan Eropa berdasarkan konsumsi alkohol.

"Di satu sisi ada orang-orang yang berbahasa Rusia dan minum lebih banyak, dan di sisi lain ada orang-orang yang minum lebih sedikit dan tidak berbicara bahasa Rusia."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya