Wartawan Nikaragua Tewas Ditembak Saat Siaran Langsung Demo Anti-Pemerintah

Tak jelas siapa pelaku penembakan yang menewaskan wartawan Nikaragua itu. Investigasi akan digelar.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2018, 06:27 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2018, 06:27 WIB
Tembak Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Manega - Seorang wartawan tewas ditembak ketika sedang menyiarkan langsung aksi protes anti-pemerintah yang rusuh di Nikaragua akhir pekan lalu. Insiden itu terjadi pada Sabtu, 21 Februari malam waktu setempat.

Wartawan itu bernama Angel Gahona. Ia melaporkan langsung di kota Bluefields di pesisir Karibia, Nikaragua selatan, ketika sebuah tembakan terdengar dan ia jatuh dengan darah mengalir dari kepalanya, demikian siaran video seperti dikutip dari Antara pada Senin (23/4/2018).

Kala itu, Gahona melaporkan sebuah mesin anjungan tunai yang rusak sambil merekam dengan videonya. Di belakangnya seorang kameramen membuat film. Surat kabar lokal El Nuevo Diario menyebutkan ia menyiarkan langsung di Facebook.

Tembakan tersebut menghentikan komentarnya, membuat Gahona tersungkur beberapa langkah dari gedung itu. Ia kemudian terbaring dalam posisi tengkurap sementara orang-orang meneriakkan namanya dan bergegas membantu, demikian gambar di video.

Pihak berwenang di Managua dan Lissett Guido, seorang juru bicara Palang Merah di Nikaragua, belum segera dapat memberikan konfirmasi secara independen terkait insiden itu, yang segera menyebar luas di tingkat nasional dan internasional serta di sosial media.

Media Nikaragua menyatakan Gahona, yang digambarkan sebagai wartawan dari kawasan itu, meninggal akibat luka-luka yang dideritanya.

Belum jelas siapa pelaku penembakan itu. Surat kabar Nikaragua La Prensa yang mengutip seorang wartawan lain mengatakan hanya polisi dan kelompok-kelompok yang bentrok dengan para pemerotes bersenjata saat peristiwa itu terjadi.

Sebelum insiden itu, Palang Merah menyatakan sedikitnya 10 orang telah meninggal sejak demo mulai pada Rabu. Aksi demonstrasi ini dipicu oleh Undang-Undang yang baru dikeluarkan pemerintah.

Dalam aturan anyar tersebut, kontribusi pajak dari penduduk ditingkatkan nilainya. Sementara, tunjangan pensiun dalam sistem jaminan sosial dipotong, menyebabkan krisis bagi Presiden Nikaragua, Daniel Ortega.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya