Liputan6.com, Managua - Berita mengejutkan datang dari Presiden Nikaragua, Daniel Ortega. Ia menunjuk istrinya, Rosario Murillo, sebagai calon wakil presiden dalam pemilu presiden (pilpres) yang akan diselenggarakan pada November mendatang.
Hal itu disampaikan Ortega saat ia mendaftarkan diri untuk kembali mengikuti pilpres. Presiden dan mantan pemimpin gerilya yang berusia 70 tahun itu sangat disukai rakyatnya mengingat ia telah memenangkan kursi presiden selama tiga periode berturut-turut.
Ortega menggambarkan 'pemerintahannya bersama' dengan Murillo kelak akan menjadi simbol dari kesetaraan gender.
Advertisement
"Kami tidak memiliki keraguan menjadikan perempuan sebagai cawapres. Dan adakah yang lebih baik dari pasangan yang telah teruji kerjanya sangat efisien dan disiplin?," ujar Ortega dihadapan pendukungnya seperti dikutip Reuters, Rabu (3/8/2016).
Murillo bukan orang asing di pemerintahan Ortega. Ia pernah menjabat sebagai juru bicara pemerintah.
Ortega pertama kali memerintah di negara yang terletak di Amerika Tengah itu pada 1980-an. Namun baru pada 2007 ia kembali ke tampuk kekuasaan (menandai periode keduanya) melalui partai sayap kiri, Front Pembebasan Nasional Sandinista (FSLN).
Ketika itu upacara pelantikannya dihadiri oleh Presiden Venezuela, Hugo Chavez, dan Presiden Bolivia, Evo Morales.
Sementara itu sang istri, Morillo disebut telah berafiliasi dengan FSLN sejak 1970-an. Dan pasangan ini menikah pada 2005 lalu.
Selain FSLN, dua partai politik lainnya yakni oposisi, Partai Liberal Independen dan Partai Liberal Konstitusionalis juga akan ikut bertarung dalam pilpres mendatang. Namun jajak pendapat yang dirilis pekan lalu menunjukkan, Ortega unggul dengan dukungan 65 persen sementara rival-rivalnya tertinggal jauh.
Pemilu yang akan berlangsung pada 6 November juga akan memilih 90 anggota Majelis Nasional Nikaragua.