Obesitas pada Pria Lebih Berbahaya Dibandingkan Wanita, Ini Alasannya...

Berikut ini alasan mengapa obesitas pada pria dianggap lebih berbahaya daripada wanita.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 21 Mei 2018, 20:40 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2018, 20:40 WIB
Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)
Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)

Liputan6.com, London - Sebuah studi ilmiah terbaru yang dilakukan oleh lembaga kesehatan The Lancet, mengungkapkan bahwa bahaya akibat obesitas tiga kali lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita.

Dikutip dari Webmd.com pada Senin (21/5/2018), umumnya satu dari lima pria meninggal sebelum umur 70 tahun. Namun, bagi mereka yang mengalami obesitas, skala tersebut berubah menjadi satu di antara tiga orang, serta delapan dari sepuluh orang untuk obesitas berat.

Bagi wanita, satu dari sepuluh wanita beresiko mati muda, dan obesitas membuat angka tersebut naik menjadi satu dari tujuh wanita. Jika risiko kematian akibat obesitas bagi wanita meningkat tiga persen, pria berada di sepuluh persen.

Ditambahkan oleh Dr. Emanuele Di Angelantonia dari Universitas Cambridge, pria yang mengidap obesitas memiliki risko kematian dini jauh lebih besar daripada wanita obesitas.

Kelebihan berat badan ini dapat menimbulkan sepuluh jenis kanker, diabetes tipe 2, penyakit jantung, stroke, gangguan pernafasan, dan penyakit kronis lainnya.

Meskipun begitu, Professor Sir Richard Peto dari Universitas Oxford mengungkapkan fakta bahwa obesitas masih berada di urutan kedua penyebab kematian dini di Eropa setelah merokok.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

Menjauhkan Restoran Cepat Saji

Peringati Hari Perempuan, Restoran McDonald's Pasang Logo Terbalik
Makanan dan minuman dari restoran cepat saji McDonald's dengan logo terbalik yang disajikan di Lynwood, California (8/3). (Neilson Barnard / Getty Images / AFP)

Sementara itu di Inggris, kelompok dokter terkemuka mendesak agar restoran cepat saji dilarang dibuka dalam radius 400 meter dari sekolah.

Seperti dikutip dari Daily Mail pada April lalu, The Royal College of Paediatrics dan Child Health mendesak para menteri di Negeri Ratu Elizabeth II untuk mengambil langkah yang membantu dewan sekolah menjauhi makanan cepat saji dari para murid.

Badan profesional untuk dokter anak di Inggris itu juga menyerukan program nasional untuk menimbang dan mengukur anak-anak sejak lahir hingga remaja, karena penimbangan saat sudah besar dianggap terlambat untuk mengidentifikasi masalah atau mendeteksi obesitas.

Para dokter ingin membuat langkah-langkah untuk membentuk strategi pemerintah terkait obesitas masa kanak-kanak, yang akan dipublikasikan musim panas ini.

Menurut Public Health England, hampir setengah anak-anak sekolah dasar dalam kondisi obesitas yang membahayakan di beberapa bagian Inggris.

Wali Kota London, Sadiq Khan pun akhirnya mengusulkan pelarangan terhadap setiap gerai makanan cepat saji baru yang sedang dibangun dalam radius kurang dari 400 meter di dekat sekolah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya