Liputan6.com, Singapura - Pertemuan bersejarah antara Donald Trump dan Kim Jong-un telah digelar pada Selasa, 12 Juni 2018. Menghasilkan empat poin kesepakatan, yang salah satunya adalah mengupayakan denuklirisasi penuh di Semenanjung Korea.
Meski telah berlalu, namun berbagai kisah menarik yang menyertainya kerap membuat orang penasaran, termasuk soal alasan di balik penampilan unik Kim Jong-un.
Dikutip dari USA Today pada Kamis (14/6/2018), Kim Jong-un diketahui gemar mengenakan setelan bergaya Mao berwarna gelap, yang dipadukan dengan kacamata jenis Horn-rimmed glasses serta potongan rambut high-cut hairstyle.
Advertisement
Baca Juga
Penampilan pemimpin Korea Utara itu jauh berbeda dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang biasa tampil dengan gaya konvensional. Berupa paduan setelan jas warna biru laut, kemeja putih, dan dasi warna merah.
Jika Presiden Donald Trump bangga mengenakan pin bendera AS di kerah jasnya, Kim Jong-un malah sebaliknya, ia tak menyertakan atribut pertanda penguasa tertinggi di Korea Utara.
Pilihan gaya Kim Jong-un tersebut lantas memicu rasa penasaran khalayak. Berikut hasil pantauan di KTT Korut-AS di Singapura, yang mengungkap makna di balik penampilan pemimpin Korea Utara itu:
Â
Simak video pilihan berikut:
Setelan Bergaya Mao
Sebelum penyelenggaraan KTT Singapura, banyak media telah berspekulasi bahwa Kim Jong-un akan mengubah penampilan khasnya saat bertemu Presiden Donald Trump. Publik pun sempat diajak membayangkan bagaimana sosok diktator tersebut mengenakan setelan jas formal.
Namun, ketika pertemuan bersejarah di antara kedua pemimpin digelar di Hotel Capella di Pulau Sentosa, Singapura, harapan di atas pun pupus karena Kim Jong-un kembali mengenakan setelan Mao andalannya.
Beberapa pengamat berpendapat bahwa "seragam komunis" itu sengaja dipilih Kim Jong-un untuk mempertahankan identitas sosialis negaranya, meski kini ia mengejar peningkatan hubungan luar negeri.
Advertisement
Tidak Mengenakan Lencana
Korea Utara sangat mengagungkan dua penguasa pendahulu, Kim Il-sung dan Kim Jong-il, sebagai "pemimpin tertinggi yang menjadi panutan". Bentuk hormat terhadap hal tersebut, salah satunya ditunjukkan melalui penggunaan lencana berwujud visual wajah kedua pemimpin, yang disematkan di bagian kerah kemeja.
Namun ketika di Singapura, dan juga di banyak kesempatan dalam beberapa waktu terakhir, Kim Jong-un tidak menyertakan atribut tersebut.
Analis mengatakan penampilan tanpa lencana itu mungkin mencerminkan keinginan Kim Jong-un untuk membuka era baru, dengan tetap berada di luar bayang-bayang para pendahulunya.
Â
Terlihat Lebih Tinggi
Kim Jong-un diperkirakan memiliki tinggi sekitar 5,8 kaki, atau setara 176 sentimeter. Itu berarti pemimpin tertinggi Korea Utara lebih pendek sekitar 18 sentimeter dari Presiden Donald Trump.
Namun, ketika keduanya berdiri sejajar di KTT Singapura, tidak tampak perbedaan tinggi yang mencolok. Hal ini memicu spekulasi bahwa Kim mengenakan sepatu jenis heeled shoes yang tebal, tersembunyi di balik celana panjangnya yang berpotongan longgar.
Advertisement