Makan 20 Jasad di Kuburan Rusia, 2 Ekor Beruang Ditembak Mati

Dalam rekaman video yang beredar, memperlihatkan bahwa kuburan di kota Elizovo, Rusia mengalami kerusakan parah akibat beruang liar.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Jul 2018, 20:10 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2018, 20:10 WIB
Ilustrasi beruang cokelat langka marsica (Ursus arctos marsicanus)
Ilustrasi beruang cokelat langka marsica (Ursus arctos marsicanus) (Wikipedia/Creative Commons)

Liputan6.com, Elizovo - Dua Beruang terpaksa ditembak mati oleh warga lantaran menimbulkan keresahan. Sebab binatang liar tersebut kedapatan menggali sedikitnya 20 makam manusia dan menyantap sisa jasad di dalamnya.

Dikutip dari laman Mirror.co.uk, Rabu (25/7/2018), dalam rekaman video yang beredar memperlihatkan bahwa kuburan di kota Elizovo, Rusia mengalami kerusakan parah.

Banyak tulang belulang yang berserakan serta bekas galian tanah di pemakanan tesebut. Bahkan, ada satu jenazah bayi yang baru saja dimakamkan turut jadi sasaran keganasan dua beruang liar itu.

Kini, para pemburu terus memantau wilayah di sekitar pemakaman karena khawatir beruang lain yang ikut merusak makam akan kembali.

Kerusakan makam tersebut berhasil diabadikan oleh seorang pria bernama Pavel Kotaev. Ia sengaja datang ke pemakaman itu untuk mengunjungi makam sang anak.

"Beruang itu bahkan menghancurkan pagar besi pemakaman. Setidaknya 20 makam dirusak," ujar Kotaev.

Para pemburu yang tengah mencari keberadaan beruang lain mengatakan bahwa masih ada banyak jejak kaki di hutan ini,.

"Sekitar 20 makam hancur. Tetapi saya tidak dapat memastikan total jenazah yang dimakan. Saya takut itu akan lebih banyak," ujar pemburu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dugaan Kuat Para Ahli

20160408-Ilustrasi-Beruang-iStockphoto
Ilustrasi Beruang (istockphoto)

Seorang pejabat lokal sekaligus ahli bernama Dmitry Shchipitsyn ditugaskan untuk memeriksakan motif perusakan kuburan oleh beruang liar tersebut.

"Menurut kami, alasan bahwa beruang itu menggali kuburan adalah bahwa agen-agen pemakaman telah melakukan pekerjaan mereka dengan cara yang buruk," ujar Shchipitsyn.

"Mereka tidak menggali kuburan sedalam yang seharusnya mereka lakukan," tambahnya.

Padahal, Dmitry Shchipitsyn menegaskan bahwa minimal galian sebuah pemakaman di Rusia mencapai 1,5 meter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya