Melania Dukung Pebasket LeBron James yang Dihina Donald Trump, Ada Apa?

Berbeda dengan suaminya yang mengejek LeBron James, Melania Trump justru memberikan dukungan kepada pebasket itu. Ada apa?

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 05 Agu 2018, 16:02 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2018, 16:02 WIB
Melania Trump Kunjungi Anak-anak di RS
Ibu Negara AS, Melania Trump meniup gelembung sabun saat mengunjungi Rumah Sakit Anak Monroe Carell Jr. di Nashville, Selasa (24/7). Kedatangan istri Presiden Donald Trump itu untuk berdiskusi terkait Neonatal Abstinence Syndrome (NAS). (AFP/SAUL LOEB)

Liputan6.com, Washington DC - Ibu Negara Amerika Serikat (AS) Melania Trump mengatakan dirinya akan berkunjung ke sekolah umum baru yang didirikan oleh bintang basket NBA LeBron James. Langkah itu diumumkan sehari setelah suaminya, Presiden Donald Trump, mempertanyakan dengan sinis kecerdasan pemain Los Angeles Lakers itu.

Donald Trump menghina James pada Jumat malam, 3 Agustus 2018, setelah CNN menyiarkan kembali wawancara dengan pemain basket dan reporter Don Lemon.

"LeBron James baru saja diwawancarai oleh pria paling bodoh di televisi, Don Lemon," kata Trump dalam sebuah twit, sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Minggu (5/8/2018).

"Dia (Don Lemon) membuat LeBron terlihat pintar, sesuatu yang tidak mudah dibuktikan," lanjutnya.

Banyak pihak, termasuk atlet profesional dan gubernur negara bagian Ohio dari Partai Republik, bersikap kritis terhadap pernyataan Trump tersebut.

Bertolak belakang dengan sikap sang suami, pada Sabtu 4 Agustus sore, Melania Trump malah mengeluarkan pernyataan mengejutkan yang bernada positif terkait LeBron James.

Pernyataan itu, diyakini oleh banyak pihak, tidak merepresentasikan suaminya, alias murni keputusan pribadi sang ibu negara.

"Sepertinya LeBron James bekerja untuk melakukan hal-hal baik demi generasi kita berikutnya, dan seperti yang selalu dilakukannya, Ibu Negara mendorong semua orang untuk memiliki dialog terbuka tentang masalah yang dihadapi anak-anak hari ini," demikian pernyataan yang disampaikan oleh juru bicara resmi Melania Trump.

"Seperti yang Anda ketahui, Nyonya Trump telah berkeliling negara bagian, dan juga dunia, berbicara kepada anak-anak tentang kesejahteraan mereka, hidup sehat, dan pentingnya perilaku online yang bertanggung jawab dengan inisiatif Be Best-nya. Platformnya berpusat di sekitar organisasi agenda kunjungan, seperti rumah sakit dan sekolah, dan dia akan dengan senang hati mengunjungi Sekolah I Promise di Akron," lanjut juru bicara tersebut panjang lebar.

Di lain pihak, twit Donald Trump pada Jumat malam lalu menuai tudingan bahwa presiden AS ke-45 itu bersikap rasis terhadap Don Lemon dan LeBron James, karena keduanya merupakan pria keturunan Afro-Amerika.

Senator Tim Ryan, seorang Demokrat yang mewakili daerah kampung halaman LeBron James, mengatakan: "Saya pikir itu (twit Trump) menunjukkan bahwa presiden bersikap rasis."

Komentator olahraga Bill Simmons mentwit: "LeBron adalah orang pintar (dan salah satu atlet paling bijaksana yang kami miliki) - ini adalah twit omong kosong dan terasa lebih dari sedikit rasis.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


LeBron Telah Mengkritik Trump

NBA, Golden State Warriors, Cleveland Cavaliers
Pemain Cleveland, LeBron James (kiri) mencoba melewati adangan pemain Warriors, Stephen Curry pada gim ketiga final NBA basketball di Quicken Loans Arena, (6/6/2018). Warriors kalahkan Cavaliers 110-102. (Joshua Gunter/The Plain Dealer via AP)

LeBron James, sementara itu, tidak mengomentari perdebatan terkait, dan sebaliknya justru membagikan foto di Twitter, tentang sekolah yang baru dibukanya itu.

James yang dikenal sebagai salah satu atlet paling terkemuka di AS, telah mengkritik pemerintah Donald Trump selama bertahun-tahun.

Pada bulan Februari, James menjelaskan mengapa dia bersikap kritis terhadap presiden: "Meskipun kami tidak dapat mengubah apa yang keluar dari mulut pria itu, kami dapat terus mengingatkan orang-orang yang mengawasi kami, yang mendengarkan kami, bahwa ini bukan jalan terbaik."

Dan dalam wawancara dengan CNN pekan ini, James mengatakan kepada Lemon bahwa Trump "mencoba membagi-bagi kami ke dalam beberapa kelompok, tetapi pada akhirnya, olahraga adalah alasan mengapa kita semua bersama."

Ketika Lemon bertanya: "Apa yang akan Anda katakan kepada Presiden jika dia duduk di sini?"

James menjawab: "Saya tidak akan pernah duduk di hadapannya."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya