Liputan6.com, Moskow - Kapal fregat, misil, dan helikopter buatan Rusia kini memperkuat pertahanan militer negara-negara Asia dan Afrika, setelah Moskow memamerkannya di pameran militer Army-2018.
Industri militer Rusia akan mendapatkan tambahan 300 juta dolar AS (Rp 4,47 triliun) dari berbagai militer asing, setelah menjual senjata-senjata baru ke negara-negara Asia dan Afrika.
Tentara asing akan menerima perlengkapan perang canggih terbaru, menurut CEO Rosoboronexport Alexander Miheev, seperti dikutip dari outlet media Rusia RBTH Indonesia, Kamis (6/9/2018).
Advertisement
"Indonesia akan mendapatkan sistem artileri otomatis 125 mm baru yang disebut "Sprut-SDM1", senjata antitank yang dapat dikerahkan ke medan perang jauh di belakang garis depan musuh dan mengeliminasi kendaraan berat lapis baja," menurut laporan itu.
Baca Juga
India akan mendapatkan dua fregat dari proyek 1135.6. Kedua kapal ini tadinya untuk Armada Laut Hitam Rusia, tetapi militer memutuskan untuk tidak menambah kekuatan yang sudah ada.
Kapal-kapal itu dapat dipersenjatai dengan misil jelajah Kalibr yang terkenal, serta misil antikapal Oniks. Belum jelas mana senjata dan amunisi yang akan dikirim dengan dua kapal ini, tetapi akan diketahui dalam beberapa bulan mendatang.
Pada saat yang sama, pemerintah Rusia menegaskan kembali selama pameran Army-2018 bahwa India akan mendapatkan sistem pertahanan udara S-400 Triumph. Kontrak akan ditandatangani pada akhir 2018, meski Washington tidak senang dan berpotensi memberi sanksi terhadap India.
Bersamaan dengan kontrak S-400, Rusia dan India mempertimbangkan untuk menandatangani kesepakatan pengiriman misil pertama buatan mereka, BrahMos, ke negara Asia yang tidak disebutkan namanya.
Tipe misil yang diekspor dapat mencapai target laut dan udara di jarak hingga 300 km dan terbang dengan 2,8 kali kecepatan suara. Rusia dan India juga mempertimbangkan kerja sama untuk membuat versi hipersonik dari senjata itu.
Â
Simak video pilihan berikut:
Â
Filipina hingga Negara Afrika
Kontrak bernilai besar lainnya akan ditandatangani antara Rusia dan Filipina. Saat ini kedua negara sedang menegosiasikan penjualan "pembunuh sunyi" Rusia --kapal selam bertenaga diesel dari proyek Warshavyanka 636.6.
Kapal selam ini terkenal sebagai monster bawah laut paling tenang di dunia dan dipersenjatai dengan misil jelajah Kalibr, salah satu andalan Rusia.
Mesir menegaskan kembali --selama Army-2018-- keinginan mereka untuk menandatangani kontrak pengiriman helikopter tempur Ka-52K untuk kapal serbu amfibi tipe Mistral yang dulu dimiliki Rusia dan sekarang milik Mesir. Namun, kedua negara masih harus mengurus rincian teknis sebelum membubuhkan tanda tangan.
Militer Sierra Leone juga akan menandatangani kesepakatan untuk kendaraan lapis baja Kamaz Rusia.
Advertisement