Liputan6.com, Hokkaido - Pulau Hokkaido di Jepang utara diguncang gempa kuat, memicu tanah longsor yang menimbun sejumlah rumah. Menurut stasiun televisi NHK, dua orang dilaporkan tewas dan sekitar 40 orang lainnya hilang.
Seperti dikutip dari BBC, Kamis (6/9/2018), gempa 6,7 skala Richter (SR) itu telah memutus aliran listrik ke sekitar 3 juta rumah dan menonaktifkan satu pabrik nuklir di wilayah itu.
Gempa itu terjadi di tengah angin topan mematikan yang menghantam bagian barat Jepang (Topan Jebi), selama beberapa hari terakhir.
Advertisement
Tremor itu melanda 62 km arah tenggara ibu kota Sapporo pada awal pagi.
"Guncangan itu tak menimbulkan risiko tsunami," kata Badan Meteorologi negara itu.
Penduduk lokal dan wisatawan di wilayah itu kemudian ramai berbagi respons terkejut mereka tentang gempa di media sosial.
Scary wake up call this morning.Was woken up by my phone blaring "earthquake" just moments before my apartment started shaking.#北海道地震 #hokkaido #japan #earthquake pic.twitter.com/0p413L7cDL
— Jan (@j_burza) September 5, 2018
Mereka juga menulis tentang antrean panjang di toko makanan di Jepang ketika orang-orang menimbun persediaan, di tengah kekhawatiran akan lebih banyak guncangan.
Saksikan juga video berikut ini:
Peringatan Gempa Susulan
Pihak berwenang kemudian memperingatkan kemungkinan gempa susulan dan mendesak warga untuk tetap berhati-hati.
"Gempa besar sering terjadi, terutama dalam dua hingga tiga hari (setelah guncangan besar)," kata petugas Badan Meteorologi Jepang, Toshiyuki Matsumori.
"Kami mendesak warga untuk memperhatikan penuh aktivitas seismik dan curah hujan, serta tidak pergi ke daerah dengan potensi berbahaya."
Jepang adalah salah satu negara dengan aktivitas seismik paling aktif di dunia, dan menyumbang sekitar 20% dari gempa di seluruh dunia berkekuatan 6 SR atau lebih.
Negara ini juga belum pulih dari terjangan topan terkuat dalam 25 tahun yang menghantam bagian barat Jepang beberapa hari sebelumnya, yang menewaskan sedikitnya 10 orang.
Advertisement