Presiden Abbas Bantah Klaim AS bahwa Palestina Tak Mau Berunding dengan Israel

Dalam pernyataannya, presiden Palestina meminta Emmanuel Macron untuk menyampaikan pesannya itu kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Sep 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2018, 15:00 WIB
Mahmoud Abbas (AP)
Mahmoud Abbas (AP)

Liputan6.com, Paris - Presiden Palestina Mahmoud Abbas membantah klaim Amerika bahwa Palestina menolak melakukan perundingan damai dengan Israel. Dikutip dari laman Boston25news.com, Sabtu (22/9/2018), pernyataan Abbas ini ia sampaikan seusai melakukan pembicaraan dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Paris.

Dalam pernyataannya tersebut, Presiden Abbas meminta Emmanuel Macron untuk menyampaikan pesannya itu kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Pada awal bulan ini, penasihat keamanan nasional Amerika John Bolton mengatakan, kedutaan de facto Palestina di Washington ditutup karena PLO atau Organisasi Pembebasan Palestina tidak ada mengambil langkah-langkah ke arah perundingan.

Menanggapi hal ini Presiden Abbas mengatakan:

"Kami tidak menolak perundingan sebagaimana yang diklaim oleh Israel".

Kemudian ia menegaskan Palestina siap melakukan perundingan tertutup atau terbuka dengan Israel.

Mahmoud Abbas juga mengatakan, "Eropa sedang serius berusaha mengganti dan mengisi bantuan dana kepada Palestina karena pemerintahan Trump menghentikan lebih dari 200 juta dolar bantuan kepada berbagai proyek terkait Palestina."

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Satu Warga Palestina Tewas dalam Aksi Demonstrasi

Sementara itu, satu orang warga Palestina tewas dan ratusan lainnya mengalami luka dalam serangan yang dilakukan oleh tentara Israel pada Jumat (21/9) kemarin.

Tentara Israel melepaskan tembakan saat demonstrasi terjadi di dekat perbatasan wilayahnya dengan Gaza, Palestina, demikian dikutip dari laman The Jerusalem Post, Sabtu (22/9/2018).

Tewasnya satu orang warga tersebut dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Palestina. Pihaknya juga menyebut sedikitnya ada 312 orang yang terluka, di mana 54 di antaranya mengalami luka akibat tembakan peluru.

Menurut laporan dari Israel Defense Forces (IDF), lebih dari 10 ribu demonstran mengambil bagian dalam aksi tersebut di sepanjang perbatasan.

IDF mengatakan, para pendemo melempar granat dan batu ke arah pasukan tenntara Israel. Aksi demo ini juga semakin ricuh setelah ada aksi pembakaran ban.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya