Liputan6.com, Jakarta - British Council --bekerja sama dengan Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia-- secara resmi meluncurkan English for Indonesia pada Selasa, 2 Oktober 2018. Ini adalah program yang berisi materi untuk mempelajari bahasa Inggris yang berkualitas dan gratis untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Direktur British Council Indonesia, Paul Smith, menjabarkan bahwa materi-materi yang disediakan dalam English for Indonesia mencakup sumber belajar dan mengajar, jadi bisa diaplikasikan juga oleh para guru di Tanah Air.
Advertisement
Baca Juga
"Materi-materi belajar-dan mengajar bahasa Inggris yang diberikan telah dirancang dan ditujukan untuk melengkapi proses belajar bagi para pembelajar dan pengajar dari segala umur dan tingkat kemampuan, serta tersedia dalam empat situs web, yaitu Learn English untuk anak-anak beserta orangtuanya (Learn English Kids), remaja (Learn English Teens), dewasa (Learn English), dan Teaching English khusus untuk guru," ujar Paul usai acara peluncuran English for Indonesia di Kedutaan Besar Inggris, Jakarta, Selasa 2 Oktober 2018.
Selain bisa diakses via daring (online), program tersebut juga telah menggandeng televisi milik negara (TVRI), satasiun radio pemerintah (RRI) dan sebuah koran nasional agar orang-orang Indonesia yang berada di daerah "susah sinyal" bisa mendapatkan akses pembelajaran tersebut dengan mudah.
"Anda cukup membuka komputer, lalu buka situs web Brith Council, klik Learn English, dan ini sudah akan membawa Anda untuk mengakses belajar bahasa Inggris via daring. Atau cara lain yaitu dengan menyalakan radio dan mendengarkan program bahasa Inggris dari British Council yang disiarkan oleh RRI. Cara ketiga yakni menyalakan televisi, pindah saluran ke TVRI dan tonton acaranya sesuai jadwal tayang," kata Paul.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Moazzam Malik, menuturkan bahwa sudah ada sekitar 1 juta penduduk Indonesia yang mengakses situs tersebut, karena gratis. Selain itu, English for Indonesia juga bisa digunakan oleh lembaga-lembaga Muslim yang ada di Indonesia, seperti NU dan Muhammadiyah.
"Ini keperluan untuk seluruh bangsa, termasuk mereka yang bersekolah di pesantren dan universitas-univrsitas Islam. Jadi, ada kemitraan dengan Muhammadiyah, NU, pesantren Gontor dan lembaga-lembaga Muslim lain untuk memastikan semua kelompok bisa mengakses materi-materi tersebut. Mulai dari Indonesia barat hingga timur, sekolah negeri sampai swasta," Moazzam menuturkan.
Ia menambahkan, Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa untuk membangun masa depan, tetapi negeri ini harus memiliki sumber daya manusia yang bisa bersaing di panggung dunia secara ekonomi. Salah satunya dengan menguasai bahasa Inggris.
"Industri kreatif dapat beroperasi di tingkat internasional, begitu juga sektor pendidikan atau penelitian, karena bahasa Inggris adalah bahasa dunia. Sebanyak 25 persen penduduk global berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dan ini adalah keterampilan penting untuk masa depan," jelas dubes yang sudah tinggal di Indonesia sejak 2014 ini.
"Jadi, program ini berisi materi gratis yang tersedia untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan guru sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas bahasa Inggris di sekolah, rumah, universitas, tempat kerja," pungkas Moazzam.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bahasa Inggris Susah?
Sebagian besar warga Indoensia masih ada yang menganggap bahwa bahasa Inggris adalah bahasa yang susah dipelajari. Anggapan tersebut dibenarkan oleh Paul. Tapi menurutnya, ada hal yang menarik yang disuguhkan oleh program English for Indonesia.
"Anda tidak akan merasa sedang berada di sekolah, pembelajarannya tidak seperti ketika berada di dalam kelas. Program ini tidak mengajarkan tata bahasa (grammar), yang sebenarnya bagus. Materi-materi dalam program ini megajarkan orang untuk berbicara dalam situasi di kehidupan nyata. Hal terpenting adalah Anda tidak perlu mempelajari aturannya terlebih dahulu, tetapi mulailah untuk belajar berbincang dalam kehidupan sehari-hari, mengalir apa adanya," kata Paul.
"Bahasa Inggris memang sulit. Namun sebenarnya, jika bahasa Inggris sudah diajarkan pada anak-anak sejak usia dini atau ketika mereka duduk di bangku SD, maka bahasa Inggris tidak akan sulit," tandasnya.
Sedangkan menurut Menteri Ketenagakeerjaan, Muhammad Hanif Dhakiri, menyebut bahwa salah satu dari tiga kelemahan utama dari angkatan kerja Indonesia adalah penguasaan bahasa, terutama bahasa Inggris, di samping dua kelemahan lainnya: masalah kepemimpinan dan komputer.
"Kami percaya bahwa dengan adanya platform yang berkualitas sekaligus gratis ini, akan memberikan kesempatan kepada setiap individu WNI untuk bisa mendapatkan pelajaran Inggris secara berkualitas. Sehingga mereka bisa belajar secara mandiri atau kelompok. Dengan begitu, daya saing tenaga kerja kita akan lebih tinggi," tegas Hanif saat dijumpai di Kedutaan Besar Inggris.
Namun, Hanif menggaris bawahi bahwa program ini juga akan diimplementasikan untuk jajarannya. Mengingat bahwa tidak semua aparatur sipil negara yang masih belum bisa menguasai bahasa Inggris dengan baik dan benar.
"Kebutuhan bahasa Inggris bukan untuk angkatan kerja saja, tapi juga untuk aparatur sipil negara, karena ini penting. Mohon maaf, tidak semua aparatur sipil negara bisa menguasai bahasa Inggris dengan baik. Sehingga ketika ada pembicaraan antar negara, apa lagi yang bersifat negosiasi, ini jadi repot dan berisiko kalau tidak punya penguasaan bahasa Inggris yang baik, yang selama ini memang menjadi bahasa dunia."
Advertisement