Pria Ini Ketiban Sial Gara-Gara Uang Rp 284 Miliar Mendadak Muncul di Rekeningnya

Muhammad Abdul Qadir mendadak jadi miliarder. Ada uang sebesar 2,3 miliar rupee Pakistan di buku tabungan penjual es krim itu.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Okt 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2018, 14:00 WIB
banner infografis
Ilustrasi Miliarder (Liputan6.com/Deisy)

Liputan6.com, Karachi - Muhammad Abdul Qadir mendadak jadi miliarder. Ada uang sebesar 2,3 miliar rupee Pakistan di buku tabungannya. Jika dirupiahkan nilainya mencapai sekitar Rp 284 miliar.

Dari latar belakangnya, Qadir tak mungkin punya uang sebanyak itu. Ia tinggal di kawasan permukiman kumuh di Karachi. Sehari-hari, pria 52 itu mencari nafkah dengan menjajakan es krim.

Bukannya bahagia bisa foya-foya sebagai miliarder, Qadir justru merana. Ia baru tahu bahwa rekeningnya bengkak setelah uang dalam jumlah besar di dalamnya raib tak bersisa.

Belakangan, ia justru berurusan dengan aparat. Badan Penyelidikan Federa; Pakistan (FIA) menginterogasi Wadir. Ia dicecar pertanyaan mengapa ada uang sebesar itu di rekening atas namanya.

"Saya orang paling sial di seluruh dunia," kata dia, seperti dikutip dari situs Time, Jumat (5/10/2018). "Saat saya tahu keberadaannya, uang itu sudah tidak ada lagi di sana."

Tabungan milik Qadir diyakini berada di antara setidaknya 77 rekening yamg diselidiki FIA. Diduga, rekening-rekening itu terkait skema pencucian uang besar-besaran sebesar 35 miliar rupee atau Rp 4,3 triliun yang diduga melibatkan mantan presiden Asif Ali Zardari.

Zardari saat ini bebas dengan jaminan setelah surat penangkapan atas dirinya dikeluarkan awal pekan ini.

Zardari menjabat sebagai Presiden Pakistan dari 2008 hingga 2013, menyusul pembunuhan atas istrinya, mantan PM Benazir Bhutto.

Ia mendapat julukan 'Mr. Ten Percent' atau "Tuan 10 Persen" atas dugaan penyuapan yang melibatkan dirinya.

 

Saksikan video terkait miliarder berikut ini:

Lolos Gara-Gara Buta Huruf

Ilustrasi miliarder (iStock)
Ilustrasi miliarder (iStock)

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, pihak FIA tak menemukan bukti kuat yang membuktikan keterlibatan Muhammad Abdul Qadir.

Justru sebaliknya, ada indikasi kuat ia tak bersalah. Aparat menemukan fakta bahwa tak mungkin pria itu bisa menandatangani transaksi 2,3 miliar rupee karena ia tidak bisa menulis.

Meski demikian, Qadir justru merana dibuatnya. Ia jadi tak bisa mencari nafkah.

Pria yang menjuluki dirinya sendiri sebagai 'miliarder tak berduit' itu, kepada The Guardian mengatakan, jika sebelumnya ia bisa menghasilkan uang sekitar Rp 60 ribu perhari, kini ia tak bisa jualan es krim.

Gara-garanya, sang ibu takut Qadir bakal jadi target perampokan atau penculikan karena rumor soal kekayaannya itu.

"Orang-orang mengejek saja, mereka bilang, 'Lihat, ada miliarder menjual falooda," kata dia.

Falooda merupakan hidangan penutup tradisional berupa minuman manis dengan rasa sirop mawar dan rasa lainnya.

"Padahal, kenapa juga saya menghabiskan hidup saya yang menyedihkan ini kalau memang saya punya uang miliaran di rekening," kata Qadir.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya