Akibat Berebut BBM dari Truk Kecelakaan di RD Kongo, 50 Orang Tewas Terbakar

Setidaknya 50 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya mengalami luka bakar parah ketika sebuah truk BBM bertabrakan dengan truk kontainer di RD Kongo.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 07 Okt 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2018, 16:00 WIB
Ilustrasi Kecelakaan Mobil
Ilustrasi Kecelakaan (iStockPhoto)

Liputan6.com, Kinshasa - Setidaknya 50 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya mengalami luka bakar parah ketika sebuah truk tangki membawa bahan bakar minyak (BBM) bertabrakan dengan truk kontainer di sebuah kota di Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) pada Sabtu 6 Oktober 2018.

Angka korban yang tinggi disebabkan karena, pada saat kejadian, warga sekitar berusaha untuk mengambil BBM yang bocor dari truk tersebut --yang usai bertabrakan, belum menunjukkan kobaran api.

Namun nahas, tak berapa lama kemudian, kendaraan itu tersulut si jago merah dan terbakar hebat. Sehingga orang-orang yang berada di dekatnya tersulut api.

"Kami menyesalkan kematian itu," kata Gubernur sementara Provinsi Kongo-Tengah, Atu Matubuana, kepada The Associated Press, seperti dikutip dari CBS News (7/10/2018).

Menambahkan, Matubuana mengatakan bahwa para pejabat sedang mengidentifikasi jasad-jasad yang hangus itu untuk diserahkan kepada keluarga atau guna pemakaman segera.

Dihadapkan dengan salah satu kecelakaan lalu lintas paling mematikan di negara itu, Presiden Joseph Kabila memerintahkan tiga hari berkabung nasional "pada saat yang sangat menyakitkan bagi rakyat RD Kongo ini."

Kecelakaan itu terjadi pada Sabtu malam di desa Mbuba, tidak jauh dari kota Kisantu dan sekitar 124 mil barat daya ibukota, Kinshasa. Kota ini berada di jalan raya utama antara ibu kota dan pelabuhan Matadi di negara itu.

Api cepat menyebar ke rumah-rumah di dekatnya, kata Kementerian Kesehatan RD Kongo dalam sebuah pernyataan. Investigasi sedang berlangsung untuk mencari penyebab kecelakaan itu.

Sebuah foto yang di-tweet oleh kementerian menunjukkan truk tanker yang menghitam, bumper depannya rusak berat dan kaca depannya hilang.

"Sopir truk tanker telah hilang, sementara pengemudi trailer traktor tewas di tempat kejadian," kata Kementerian Kesehatan RD Kongo itu.

"Jumlah korban tewas kemungkinan bisa terus bertambah," kata pernyataan itu.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penanganan Korban

Ilustrasi kebakaran. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi kebakaran (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Foto-foto yang diposting online oleh seorang wartawan lokal menunjukkan ratusan orang yang terluka, kulit mereka melepuh akibat luka bakar.

Mereka mencari pertolongan dengan menumpang beramai-ramai di belakang truk pikap atau berboncengan dengan sepeda motor.

"Lihat dalam kondisi apa mereka mencari pertolongan," kelompok aktivis LUCHA, yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Fight for Change, mengatakan tentang foto-foto itu di sebuah posting Twitter.

"Kamu bisa menebak dalam kondisi apa mereka akan diperlakukan." Memalukan dan ini terjadi di abad 21!"

Ketika menteri kesehatan dan transportasi negara itu tiba, ambulans dan klinik keliling mulai dikerahkan ke tempat kejadian.

Misi penjaga perdamaian PBB di Kongo mengatakan, pihaknya menawarkan bantuan bagi yang terluka, dengan sembilan ambulans dalam perjalanan untuk membantu evakuasi medis.

Militer Kongo mengirim tim tambahan, kata kementerian kesehatan. Sudah 20 orang yang terluka telah dievakuasi ke ibu kota, tambahnya.

Kecelakaan lalu lintas yang mematikan biasa terjadi di Kongo, di mana jalan dan infrastruktur di negara itu sering tidak terawat dengan baik.

Pada tahun 2010, lebih dari 200 orang tewas ketika sebuah truk tanker terbalik dan dibakar di Provinsi Kivu Selatan di ujung lain negara itu. Sekali lagi, banyak dari para korban berusaha mengumpulkan bahan bakar yang bocor ketika terbakar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya