Liputan6.com, Washington DC - Tentara dianggap sebagai unsur penting dari suatu negara dan sistem pertahanannya. Menurut Wonderlist yang dikutip pada Jumat (12/10/2018), sebuah negara setiap tahunnya menggelontorkan anggaran dalam jumlah banyak yang dialokasikan untuk memperkuat sektor militer.
Baca Juga
Advertisement
Tanpa mengacu pada pertumpahan darah, orang-orang dapat memiliki gagasan tentang kekuatan militer dari sejumlah negara di muka Bumi, dengan mempertimbangkan gudang senjata yang dimiliki, teknologi canggih yang diimplementasikan, pelatihan, kekuatan, jumlah sekutu, ukuran tentara, anggaran yang dialokasikan, dan sebagainya.
Meskipun ini adalah persoalan yang agak subjektif, beberapa media seperti Business Insider, melakukan studi sendiri untuk menentukan peringkat kekuatan militer.
Berikut 7 peringkat teratas negara dengan militer terkuat di dunia:
Â
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat menghabiskan anggaran negara sebesar US$ 612,5 miliar setiap tahunnya untuk militer. Nominal ini disebut bisa mempertahankan pasukan yang jumlahnya sangat besar, yang terdiri dari lebih dari 1,4 juta tentara dan lebih dari 800.000 cadangan.
Dengan demikian, negara adidaya tersebut juga dianggap sebagai pemimpin dunia dalam produksi pesawat terbang, dengan armada 19 kapal induk. Sedangkan untuk kapal induk yang dioperasikan bersama-sama dengan sekutu, berjumlah hingga 12.
Negeri Paman Sam juga menerapkan teknologi mutakhir, seperti railgun (alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk meluncurkan proyektil kecepatan tinggi) milik Angkatan Laut-nya, dan memiliki 7.500 hulu ledak nuklir.
Maka tidak mengherankan jika Amerika Serikat menduduki peringkat satu sebagai negara yang memiliki kekuatan militer terkuat sejak Perang Dunia II.
Advertisement
2. Rusia
Anggaran pertahanan Rusia mencapai US$ 76,6 miliar per tahun dan diperkirakan akan tumbuh 44% lebih banyak dalam tiga tahun ke depan.
Bahkan, pengeluaran militer Kremlin sudah melonjak sekitar sepertiga sejak 2008, terutama sejak Vladimir Putin menguasai Rusia pada tahun 2000.
Tentara Rusia telah menunjukkan pertumbuhan substansial sejak runtuhnya Uni Soviet dua dekade lalu. Kini, Negeri Beruang Merah memiliki 766.000 personel yang aktif dan hampir 2,5 juta pasukan cadangan, meskipun tentara Rusia menerima pelatihan yang biasa-biasa saja.
Selain itu, kekuatan personilnya juga didukung oleh 15.500 tank dan hampir 8.500 hulu ledak nuklir aktif, sehingga membuat Rusia menjadi negara yang punya kekuatan tank terbesar di dunia.
3. China
Anggaran pertahanan Tiongkok secara resmi mencapai US$ 126 miliar per tahun dan kemungkinan akan terjadi peningkatan anggaran sebesar 12,2%.
China memiliki pertahanan militer yang tangguh, dengan 2.285.000 personel garis depan yang aktif dan 2,3 juta pasukan cadangan tambahan, menjadikan Negeri Tirai Bambu sebagai negara yang punya kekuatan darat terbesar di dunia, bersama dengan hampir 25.000 kendaraan darat.
Selain itu, China juga memiliki 2.800 pesawat Angkatan Udara, sekitar 300 senjata nuklir --di antaranya menggunakan 180Â teknik berbeda ketika digunakan.Â
Advertisement
4. Inggris
Kerajaan Inggris memiliki rencana untuk mengurangi ukuran angkatan bersenjata sebesar 20% antara tahun 2010 dan 2018, dan menerapkan pemotongan anggaran yang lebih kecil terhadap Angkatan Laut Kerajaan dan Royal Air Force.
Anggaran pertahanan Inggris saat ini mencapai US$ 54 miliar. Meski demikian, negara ini memiliki jumlah personel yang sedikit, yaitu hanya sekitar 205.000, yang diperkuat oleh 908 pesawat angkatan udara dan 66 kapal perang angkatan laut.
Namun, tentara Inggris masih kuat karena pelatihan, peralatan dan 160 senjata nuklirnya terbilang unggul.
Angkatan Laut Kerajaan (Royal Navy) berencana untuk mengoperasionalkan kapal megah HMS Ratu Elizabeth pada 2020. Ini adalah kapal induk yang direncanakan untuk mengangkut pesawat F-35 Lightning II atau Joint Strike Fighter di seluruh dunia.
Ini adalah pesawat tempur supersonik berkursi tunggal, bermesin tunggal, yang dapat melakukan banyak fungsi, antara lain pertempuran udara-ke-udara, dukungan udara jarak dekat, dan pengeboman taktis.
Selain itu, pesawat super canggih tersebut juga mempunyai kapabilitas "Stealth" yang artinya tidak akan terlihat di radar lawan. Jumlah persenjataan dan amunisi yang bisa dibawanya pun lebih bayak dibanding pesawat-pesawat tempur generasi sebelumnya, seperti F-16 dan F-18.
5. India
India telah membangun militernya secara besar-besaran. Negeri Bollywood ini punyai 3,5 juta personel garis depan yang aktif. Pasukan tentaranya dilengkapi oleh hampir 16.000 kendaraan darat yang meliputi 3.500 tank, serta 1.785 pesawat, bersama senjata nuklir.
Rudal balistiknya dapat menghantam seluruh Pakistan atau sebagian besar China.
Anggaran pertahanannya saat ini mencapai US$ 46 miliar per tahun, tetapi diperkirakan akan meningkat sebagai upaya untuk memodernisasi kekuatan militer --sekaligus menjadi negara terboros ke-4 di dunia pada tahun 2020, sebab India kerap mengimpor barang militer.
Advertisement
6. Jerman
Jerman adalah salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terkuat di dunia. Tetapi meskipun telah mengucurkan anggaran sekitar US$ 45 miliar setiap tahun, tetapi kondisi militer negeri ini tampaknya telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Hal tersebut mungkin dikarenakan generasi yang lahir dan tumbuh pada tahun 1950-1960, telah menentang perang dan kekejamannya. Selain itu, ketakutan terhadap "pukulan" oleh negara-negara lain --yang memiliki tentara terkuat-- membuat warga Jerman enggan bergabung dengan militer.
Pada tahun 2011, wajib militer di Jerman telah dihapuskan, demi mencegah anggapan bahwa negara ini berubah menjadi negara militer.
Hingga kini, Jerman mempunyai 183.000 personel garis depan aktif dan 145.000 tentara cadangan, diperkuat dengan 710 pesawat tempur dan persenjataan darat hampir 5.000 dari berbagai jenis.
7. Prancis
Pada tahun 2013, Prancis memutuskan untuk secara efektif membekukan pengeluaran militernya dan mengurangi anggaran untuk pertahanan sebesar 10%. Hal ini ditujukan agar negara lebih berhemat untuk membeli peralatan perang berteknologi canggih.
Anggaran militernya saat ini mencapai US$ 43 miliar per tahun, sedangkan 1,9%-nya berasal dari PDB negara --jauh di bawah target pembelanjaan yang ditetapkan oleh NATO.
Negara ini punya 500.000 personel, 220.000 di antaranya merupakan pasukan reguler dan sisanya adalah cadangan. Mereka diperkuat dengan lebih dari 1.000 pesawat, 9.000 kendaraan darat, dan 290 senjata nuklir.
Advertisement