Liputan6.com, Canberra - Saat ini, pemerintah Australia tengah menggodok nama-nama yang dianggap layak mengemban jabatan utama di sektor pertahanannya, sekaligus menawarkan gaji paling tinggi di tugas kemiliteran dunia.
Dikutip dari Australia Plus pada Senin (2/4/2018), Kepala Angkatan Pertahanan berwenang mengendalikan militer Australia yang beranggotakan 59.000 personel berseragam, mengawasi anggaran tahunan sebesar 34 miliar dolar Australia (sekitar Rp 358 triliun), dan memberi nasihat kepada Pemerintah tentang tindakan perlindungan terhadap masyarakat.
Advertisement
Baca Juga
Dalam waktu dekat, Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, akan mengumumkan perwira senior mana yang selanjutnya memegang posisi bergengsi itu.
Siapa pun yang menggantikan Kepala Marsekal Mark Binskin pada bulan Juli mendatang, akan mendapatkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan rekan-rekan mereka di Inggris dan Amerika, yakni lebih dari 800.000 dollar Australia, atau sekitar Rp 8,5 miliar.
Gaji untuk para pemimpin Pertahanan Australia ditetapkan oleh Pengadilan Remunerasi independen, yang juga menentukan upah para politisi, birokrat, hakim, dan pejabat Persemakmuran lainnya.
Sejumlah perwira "bintang tiga" Australia saat ini yang dianggap paling mungkin ditunjuk adalah: Wakil Kepala Pertahanan, Laksamana Madya, Ray Griggs, Kepala Staf Angkatan Darat, Letnan Jenderal Angus Campbell, dan Kepala Operasi Gabungan, Laksamana Madya David Johnston.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Profil Tiga Kandidat Utama Kepala Angkatan Pertahanan
Wakil Kepala Angkatan Pertahanan, Laksamana Madya Ray Griggs
Laksamana Madya Ray Griggs mengambil alih komando kapal Perang Australia HMAS Arunta pada bulan Oktober 2001.
Pada 2010, ia diangkat sebagai Wakil Kepala Operasi Gabungan dan kemudian menjadi Kepala Angkatan Laut pada tahun 2011.
Dia telah menjabat sebagai Wakil Kepala Angkatan Pertahanan sejak 2014.
Kepala Staf Angkatan Darat, Letnan Jenderal Angus Campbell
Letnan Jenderal Angus Campbell ditunjuk sebagai Pejabat Komandan Batalion ke-2, dari Resimen Royal Australia pada tahun 2001.
Pada tahun 2005, ia bergabung dengan Departemen Perdana Menteri dan Kabinet dan akhirnya menjadi Wakil Penasihat Keamanan Nasional.
Dia dipromosikan menjadi Letnan Jenderal pada 2013 untuk memimpin Operasi Kedaulatan Perbatasan dan telah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Australia sejak 2015.
Kepala Operasi Gabungan, Laksamana Madya David Johnston
Laksamana Madya David Johnston telah menjabat sebagai Komandan Perwira rudal tempur yang dipandu di kapal perang HMAS Adelaide dan HMAS Newcastle.
Dia ditunjuk menjadi Wakil Kepala Operasi Komando Gabungan pada tahun 2011 dan pada tahun yang sama, diangkat menjadi Komandan Komando Perlindungan Perbatasan.
Dia telah menjabat sebagai Kepala Operasi Bersama sejak 2014.
Jadi siapa yang menjadi kandidat terkuat?
Letnan Jenderal Angus Campbell, yang menjadi terkenal di tahun 2013 sebagai komandan pertama dalam Operasi Kedaulatan Perbatasan, dianggap oleh banyak orang sebagai kandidat terkuat.
Tetapi ketiga kandidat yang lain sangat dihargai oleh rekan-rekan mereka begitu juga oleh para pemimpin politik mereka.
Sebuah keputusan diperkirakan akan dibuat oleh Komite Keamanan Nasional Kabinet, dan akan diumumkan secara resmi oleh Perdana Menteri Australia sesaat setelahnya.
Advertisement